Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, Kamis
(13/8/2015), melantik para kepala staf angkatan bersenjata yang baru.
Kepada para pejabat militer baru itu Buhari memberikan waktu tiga bulan
untuk mengakhiri pemberontakan Boko Haram.
"Anda semua harus
terus bekerja sama bersama para pemangku kepentingan untuk mendapatkan
upaya bersama terkordinasi yang diharapkan bisa mengakhiri pemberontakan
ini dalam tiga bulan," kata Buhari.
Buhari, yang mulai menduduki
jabatan presiden pada 29 Mei lalu, langsung mengganti kepala staf
angkatan darat, udara dan laut termasuk menteri pertahanan untuk
meningkatkan upaya perang melawan Boko Haram.
Dalam beberapa
waktu terakhir, Boko Haram meningkatkan aksinya dengan serangkaian
serangan bersenjata dan bom bunuh diri yang mengakibatkan setidaknya 900
orang tewas.
Boko Haram juga melakukan serangan lintas batas ke negeri-negeri tetangga Nigeria seperti Niger, Chad dan Kamerun.
"Aktivitas
kelompok ini mengakibatkan kehancuran harta benda dan nyawa warga kita
dan mengganggu perekonomian jutaan warga Nigeria," lanjut Buhari.
Saat
ini, pasukan regional dari lima negara berkekuatan 8.700 personel telah
disiapkan untuk menghadapi Boko Haram dan siap dikerahkan setiap saat.
Di
masa pemerintahan Presiden Goodluck Jonathan militer Nigeria banyak
dikecam karena dianggap tak mampu menghadapi pemberontakan termasuk
kegagalan membebaskan 200 siswi sekolah yang diculik dari kota Chibok
pada April tahun lalu. (Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar