Uni Afrika (AU) pada Kamis (19/3) dengan keras mengutuk serangan teror pada Rabu di Ibu Kota Tunisia, Tunis, sehingga menewaskan sedikitnya 21 orang.
Blok pan-Afrika tersebut telah menegaskan perlunya peningkatan kerja sama antar-Afrika dalam perang melawan teror dan fanatisme.
Nkosazana Dlamini-Zuma, Ketua Komisi AU, telah menyampaikan kesedihan sehubungan dengan serang teror yang terjadi pada Rabu di Museum Bardo di Tunis, demikian antara lain isi pernyataan AU.
"Ketua Komisi dengan keras mengutuk perbuata pengecut dan kejam ini," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua.. "Ia menyampaikan belasungkawa sepenuh hati AU kepada keluarga korban, serta kepada rakyat dan Pemerintah Tunisia."
Ketua Komisi AU itu menyampaikan solidaritas perhimpunan regional tersebut untuk Tunisia pada saat tragis tersebut dan dukungan penuhnya bagi upaya yang sedang dilancarkan untuk memerangi momok teror dan fanatisme.
Ia mendesak rakyat dan pemimpin Tunisia agar mempertahankan upaya mereka untuk memperkuat demokrasi dan mendorong toleransi di negara mereka.
Ketua Komisi AU tersebut menegaskan bahwa serangan yang terjadi di Tunisia sekali lagi memperlihatkan perlunya upaya baru guna memperkuat kerja sama antar-Afrika dalam perang melawan aksi teror dan fanatisme.
Ia menggaris-bawahi relevansi kerangka kerja instusional dan normatif AU, serta keputusan oleh Dewan Keamanan dan Perdamaiannya pada Pertemuan Puncak di Nairobi pada 2 September 2014, mengenai masalah aksi teror dan fanatisme di Afrika. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar