Sedikitnya 228 orang dibunuh dalam dua hari oleh militan ISIS, yang telah mengancam akan membalas dendam pada para pemimpin Suni yang berpihak pada pemerintah Irak.
Menurut Daily Mail, Kamis 30 Oktober, sekitar 150 jenazah warga suku Suni Albu Nimr ditemukan dalam kuburan massal di Ramadi, Provinsi Anbar. Sementara 48 lainnya ditemukan dekat kota Hit.
Sebelumnya, Rabu 29 Oktober, ISIS membantai 30 orang di Hit pada siang hari. Mereka yang dibunuh adalah para pemimpin suku yang dituduh bersekutu dengan pemerintah Irak dan membantu operasi anti-ISIS di Anbar.
Seorang saksi mata mengatakan ratusan mayat ditemukan pada pagi hari, dan militan ISIS mengatakan mereka adalah orang-orang dari Sahwa yang dihukum karena ikut memerangi ISIS.
Pemimpin suku Albu Nimr mengatakan korban yang ditemukan, Kamis pagi, adalah sebagian dari total lebih dari 300 orang yang ditangkap ISIS sepanjang pekan ini. Eksekusi dilakukan di distrik al-Bakir yang menjadi lokasi pertempuran antara ISIS dan pejuang suku setempat.
Lubang yang dijadikan kuburan massal dibiarkan terbuka yang dimaksudkan sebagai peringatan bagi warga untuk tidak ikut melawan ISIS. Ketua Dewan Provinsi Anbar Sabah Karhout, mengatakan pembantaian itu merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Dia menuntut adanya dukungan internasional bagi suku-suku Suni untuk bertempur melawan militan ISIS di Anbar. (VivaNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar