Rabu, 03 September 2014

Krisis Ukraina Ubah Doktrin Militer Rusia


Rusia akan mengubah doktrin militernya sebagai akibat dari krisis Ukraina dan kehadiran NATO di Eropa Timur. Demikian kata seorang pejabat tinggi Rusia, Selasa (2/9/20140.

Seorang anggota milisi separatis pro-Rusia sedang beristirahat di atas sebuah tank T-64 dia Starobesheve, sebelah tenggara kota Donetsk saat mempersiapkan sebuah serangan baru terhadap sebuah lokasi penting di pesisir timur Ukraina, Minggu (31/8/2014).

Mikhail Popov, seorang penasihat untuk Kremlin, mengatakan bahwa hubungan yang memburuk dengan Amerika Serikat dan NATO akan tercermin dalam strategi militer yang diperbarui tersebut.


NATO mengatakan pada Senin (1/9/2014) bahwa organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu akan meningkatkan kehadirannya di Eropa Timur guna melindungi negara-negara anggotanya dari imbas krisis Ukraina.


Pasukan Ukraina sedang bertempur melawan para pemberontak pro-Rusia di Ukraina Timur. Sekitar 2.600 orang telah meninggal sejak pertempuran dimulai bulan April.

Menteri pertahanan Ukraina menuduh Rusia melancarkan "perang besar" yang dapat mengorbankan puluhan ribu jiwa. Namun pernyataan ini dibantah Rusia yang menyangkal secara aktif mendukung para pemberontak.

Popov yang menjabat wakil sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia kepada kantor berita RIA Novosti mengatakan infrastruktur militer para anggota NATO makin mendekati perbatasan (Rusia) termasuk melalui perluasan wilayah. "Tindakan-tindakan NATO merupakan salah satu "ancaman eksternal" utama bagi Rusia," katanya. (KOmpas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar