Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Yani menduga, isu ISIS yang sekarang menghangat merupakan upaya untuk mengalihkan perhatian. Sehingga, isu ISIS perlu dicermati sehingga tidak terjebak.
"Isu ISI termasuk isu global, kita harus cermati. Biasanya isu global ini ditumpangi dengan kepentingan inteligen. ISIS muncul setelah Al Qaida tidak laku dijual," kata Ahmad Yani di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.
Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Yani (ANTARA FOTO/Andika Wahyu) |
Isu ISIS, kata politisi PPP itu, harus disikapi secara hati-hati dan perlu dicermati. Jangan sampai isu ISIS adalah isu yang diproduksi sama seperti soal terorisme pada waktu lalu.
"Jangan juga jadikan ISIS ini sebagai program dan proyek dari inteligen dan ini berbahaya. Sekarang kita baru mendapatkan informasi, menurut saya informasi itu dari media barat. Apakah ISIS yang digembar-gemborkan itu kekejamannya benar adanya sebagaimana faktanya atau itu bagian dari perang wacana atau pembentukan citra, opini sedemikian rupa," ungkap Yani Yani menambahkan, ada standar ganda yang diterapkan oleh pihak-pihak tertentu dalam kasus ISIS.
Misalnya, kata dia, kalau ada komitmen dengan sisi-sisi kemanusiaan, kenapa tidak pernah ada pernyataan atau mempersoalkan pembantaian yang dilakukan Israel terhadap penduduk Gaza.
"Ini kan jadi standar ganda, maka kita harus cerdas melihat situasi. Jangan sampai isu ISIS ini menutup kebiadaban yang dilakukan Israel, maka diproduksi isu ISIS," ungkap dia.
Yang pasti, sambung Yani, kita sebagai bangsa Indonesia, tidak ingin lahirnya entitas, organisasi, atau gerakan Islam yang melakukan pemaksaan atau radikalisme terhadap ajaran Islam atau yang lainnya.
"Oleh karena itu, kita harus hati-hati. Saya menolak betul ISIS, apalagi yang ada di negeri ini. Saya menolak adanya gerakan yang memperjuangkan Islam dengan cara-cara yang tidak konstitusional dan yang bertentangan dengan ajaran Islam," kata Yani. (AntaraNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar