Jumat, 30 Mei 2014

Perang Suriah Lahirkan Jaringan Garis Keras Baru?


Jaringan garis keras baru di Eropa dan Timur Tengah berpotensi muncul dari ribuan pejuang asing yang pulang dari Suriah setelah turut mengikuti perang saudara di negara tersebut, demikian komite PBB yang memberlakukan sanksi untuk AlQaidaH menyatakan Rabu.

Perang Suriah Lahirkan Jaringan Garis Keras Baru?
Pasukan Alqaidah

Laporan dari komite tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pejuang asing yang berafiliasi dengan AlQaidaH saat ini sedang menjalin hubungan dengan cabang AlQaidaH di Suriah, Front al-Nusra.

"Hubungan di antara mereka sedang di bangun. Tim pengawas memperkirakan kerja sama tersebut dalam memunculkan jaringan baru ekstrimis pan-Arab dan pan-Eropa," kata ketua komite, Gary Quinland saat berbicara di depan anggota Dewan Keamanan PBB.


"Lebih jauh lagi, kembalinya para pejuang tersebut ke negara asal atau ke negara-negara ketiga memunculkan kekhawatiran tersendiri, terutama karena mereka dilengkapi dengan ide-ide dan keahlian baru," kata Quinlan.

Dia menyatakan kepada Dewan Keamanan bahwa anggota AlQaidaH saat ini semakin didominasi oleh anak muda. Posisi kepemimpinan di organisasi tersebut kini didukuki oleh para pria berusia 30an dan 40an.

Pandangan hidup mereka juga terbentuk dan peristiwa-peristiwa kekinian dibanding pada sejarah 1990an.

Sebagai contoh, generasi baru kelompok Boko Haram di Nigeria cenderung lebih menyukai tindak kekerasan dan kurang toleran dibanding para pemimpin agama lokal, kata Quinlan yang juga
merupakan Duta Besar Australia untuk PBB.
Para pemimpin muda tersebut juga lebih mudah merekrut anggota baru melalui "sosial media," kata dia.

Menurut Quinlan, jika AlQaidah memberikan kewenangan lebih terhadap jaringan lokalnya, maka organisasi tersebut akan semakin bertahan lama.

Dia menyebut bom bunuh diri sebagai pilihan senjata Alqaidah. Para anggota menyebarkan panduan pembuatan bom sebagai "upaya sengaja untuk mempersenjatai teroris penyendiri."

Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Rabu menjanjikan bantuan lebih untuk kelompok oposisi yang bertarung di Suriah.

Harian Wall Street Journal memberitakan bahwa Obama siap menandatangani misi pelatihan untuk kelompok gerilyawan moderat terpilih dengan tujuan mengimbangi semakin dominannya kekuatan pemberontak yang berafiliasi dengan Alqaidah.

Pada pekan lalu, komite sanksi untuk Alqaidah pada pekan lalu memasukkan Boko Haram ke dalam daftar hitam. Keputusan tersebut di ambul satu bulan setelah peristiwa penculikan terhadap 200 gadis di Nigeria. (ROL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar