Pasukan Rusia dilaporkan telah menguasai Crimea, wilayah otonomi di Ukraina. Anehnya pasukan ini tanpa atribut bendera Rusia sama sekali, namun bersenjata lengkap. Presiden Vladimir Putin membantah mereka tentara Negeri Beruang Merah.
Dalam beberapa foto jepretan Reuters, terlihat para tentara yang memakai tudung wajah atau balaclava berkeliaran di Crimea. Senjata mereka tenteng, helm dan rompi tempur lengkap selalu terpasang. Mereka siaga perang.
Di bandara internasional Belbek, kota Sevastopol, bahkan terlihat beberapa tentara pasang posisi menembak dengan senapan mengarah ke lapangan. Mereka tanpa atribut sama sekali, membuat kantor berita Reuters menyebutnya "diyakini tentara Rusia."
Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri membantah bahwa mereka adalah pasukan Rusia. Dia mengatakan bahwa pasukan tanpa identitas tersebut adalah "tentara pertahanan lokal."
"Untuk menurunkan pasukan, sekarang belum diperlukan, tapi kemungkinan itu ada. Apa yang bisa membuat kami menurunkan kekuatan militer? Itu adalah pilihan terakhir," kata Putin.
Namun bantahan Putin ini dicemooh oleh Barat, terutama Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Obama mengatakan bahwa penjelasan Putin soal invasi mereka ke Crimea tidak bisa membodohi siapapun.
"Ada keyakinan yang kuat bahwa Rusia telah melanggar hukum internasional. Presiden Putin punya interpretasi yang berbeda. Saya kira ini tidak bisa membodohi siapapun," kata Obama, dilansir Telegraph.
Sevastopol sendiri adalah rumah bagi Armada Laut Hitam Rusia. Ada sekitar 388 kapal perang Rusia di wilayah baratdaya Crimea itu, termasuk 14 kapal selam diesel. Selain itu, ada 161 jet tempur di pangkalan udara yang disewa Rusia di Gvardeiskoye (sebelah utara Simferopol) dan Sevastopol.
Total ada 25.000 personel militer Rusia di Crimea, belum termasuk staf sipil. Jika dihitung juga keluarga mereka yang ikut tinggal di komplek militer Crimea, total ada lebih dari 100.000 orang. (VivaNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar