Jumat, 11 Oktober 2013

Snowden dapat penghargaan integritas intelijen


Buronan Amerika Serikat Edward Snowden kemarin dianugerahi sebuah penghargaan yang diberikan saban tahunnya oleh mantan staf CIA (Dinas rahasia luar negeri Amerika) lantaran telah memperlihatkan integritas dalam dunia intelijen.

Snowden dapat penghargaan integritas intelijen

Snowden, 30 tahun, saat ini berada di Rusia. Dia menjadi buronan Washington atas tuduhan mata-mata setelah mengungkapkan rincian tentang luasnya operasi pengawasan pemerintah Amerika, seperti dilansir situs asiaone.com, Jumat (11/10).

Proyek Akuntabilitas Pemerintah (GAP), sebuah organisasi perlindungan bagi pengungkap rahasia Amerika, mengatakan Snowden menerima sebuah tempat lilin sebagai simbol penghargaan Sam Adams dalam sebuah upacara di Ibu Kota Moskow pada Rabu malam.


GAP mengatakan mereka yang hadir dalam acara itu di antaranya mantan analis senior Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) Thomas Drake, mantan penasihat etika Departemen Kehakiman Jesselyn Radack, mantan agen FBI Coleen Rowley, dan mantan analis CIA Ray McGovern.

Dalam sebuah pernyataan di situsnya, GAP mengatakan penghargaan itu diberikan saban tahunnya oleh sekelompok purnawirawan perwira CIA kepada anggota komunitas intelijen yang telah menunjukkan integritas dalam intelijen.

Pemberian hadiah itu muncul di hari yang sama di mana ayah Snowden, Lon Snowden, mendarat di Moskow, Rusia, yang berharap dapat bertemu Snowden untuk pertama kalinya sejak mantan agen NSA itu menjadi seorang buronan.

Lon mengakui bahwa dirinya masih belum mengetahui di mana anaknya itu tinggal. Keberadaan Snowden telah menjadi sebuah misteri sejak Rusia memberikan dia suaka sementara.

GAP, yang mengatakan bahwa misi organisasinya adalah untuk mempromosikan akuntabilitas perusahaan dan pemerintah, tidak mengungkapkan secara detail di mana mereka melaksanakan acara pemberian penghargaan itu.

Namun, Radack, yang saat ini turut bergabung dengan Proyek Akuntabilitas Pemerintah, mengatakan bahwa Edward Snowden tampak hebat. Radack menyebut bahwa Snowden tetap memusatkan, mengartikulasikan, dan dengan erat mengikuti isu-isu, baik di Amerika Serikat dan global.'

"Dia mencintai Amerika dan ingin melihat Amerika kembali ke cita-cita demokrasinya, yang benar-benar berlawanan dengan sebuah masyarakat yang tertutup dan rahasia, yang dapat membuat mengubah kunci tirani," ujar Radack. (Merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar