Sabtu, 12 Oktober 2013

Bersiap Hadapi Amerika, Korea Utara Akan Perang Habis-habisan


Korea Utara kembali mengeluarkan peringatan keras pada Sabtu ini berupa "perang habis-habisan" dan mendesak Amerika Serikat untuk menghentikan latihan militer dan apa yang digambarkan sebagai "pemerasan nuklir".

Bersiap Hadapi Amerika, Korea Utara Akan Perang Habis-habisan
Kapal induk bertenaga nuklir USS George Washington di Korean Selatan dalam rangka latihan perang bersama AS, Korsel dan Jepang (Foto: Agencies).

Dalam ancaman terselubung untuk menyerang Amerika Serikat, Komisi Nasional Pertahanan Korut (NDC) yang dipimpin langsung oleh Kim Jong-Un mengatakan pemerintah AS harus menarik kebijakan permusuhan terhadap Korut, jika ingin perdamaian di Semenanjung Korea dan daratan Amerika Serikat.


"(Amerika Serikat) harus menanggung dalam pikiran bahwa tindakan provokatif sembrono akan bertemu serangan balasan dan menyebabkan perang habis-habisan demi keadilan dengan Amerika Serikat," seru seorang juru bicara NDC seperti dikutip dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea Pyongyang.

"Kami menekankan lagi bahwa Amerika Serikat harus menarik berbagai tindakan yang bertujuan untuk mengisolasi dan mencekik kita. Semua tergantung pada semua ini, jika perdamaian dan keamanan ingin terwujud di Semenanjung Korea dan daratan AS."

Reaksi keras ini datang setelah latihan angkatan laut antara Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat berlangsung di Semenanjung Korea selama dua hari. Latihan perang angkatan laut itu melibatkan sebuah kapal induk nuklir Amerika.

Pernyataan permusuhan terbaru dari NDC menuntut bahwa sanksi AS terhadap Utara dihentikan dan upaya "memeras nuklir" serta latihan perang dihentikan.

Korut berpendapat latihan perang pertahanan yang melibatkan kapal perang bertenaga nuklir menunjukkan pengingkaran penghianatan komitmen meninggalkan program nuklir.

"Denuklirisasi semenanjung Korea merupakan tujuan kebijakan yang tak dapat diubah dari pemerintah DPRK, tetapi penghapusan senjata tersebut juga harus mencakup penghapusan total ancaman nuklir AS terhadap Korut. (JN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar