Rabu, 02 Oktober 2013

Al-Shabab Ancam Aksi Teror Lebih Dahsyat Dari Tragedi di Kenya


Kelompok militan Islam Somalia, Al-Shabab, Rabu (2/10/2013), mengancam akan kembali melakukan aksi teror di Kenya, setelah Nairobi menolak menarik mundur pasukannya dari Somalia.

Al-Shabab Ancam Aksi Lebih Dahsyat Dari Teror di Kenya

"Kami akan menyerang warga Kenya, menjadikan kota-kota mereka sebagai kuburan, dan sungai darah akan mengalir di Nairobi," demikian pernyataan Al-Shabab.

"Keputusan pemerintah Kenya tetap mempertahankan pasukan invasinya di Somalia adalah indikasi mereka belum belajar dari serangan Westgate," tambah Al-Shabab.

Al-Shabab menambahkan, dengan tetap mempertahankan militernya di Somalia, pemerintah Kenya telah mengundang bahaya, pertumpahan darah, dan kehancuran.


Dua tahun lalu pasukan Kenya menginvasi Somalia selatan untuk menghancurkan basis-basis Al-Shabab. Pasukan Kenya kemudian bergabung dengan 17.000 pasukan Uni Afrika yang bertugas di negeri yang hancur oleh perang itu.

Sebelumnya pada Selasa (1/10/2013), Presiden Kenya Uhuru Kenyatta menegaskan pasukan Kenya dikirim ke Somalia untuk menegakkan hukum di negeri yang dibelit anarkisme itu.

Kenyatta menegaskan, pasukan Kenya tidak akan ditarik hingga pekerjaan mereka di Somalia tuntas.

"Kami tak akan terintimidasi. Kami akan tetap di Somalia hingga pemerintah Somalia bisa mengatur negerinya," ujar Kenyatta.

Al-Shabab yang terkait dengan Al-Qaeda mengklaim bertanggung jawab atas serangan di pusat perbelanjaan Westgate, Nairobi yang menewaskan sedikitnya 67 orang dan 39 orang lainnya masih dinyatakan hilang.  (Kompas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar