Jumat, 20 September 2013

Suriah : Menghancur Senjata Kimia Bukan Karena Takut Ancaman Amerika


Bashar Al Assad, menegaskan, keputusannya untuk menghancurkan stok senjata kimianya bukan karena terpaksa akibat ancaman serangan AS.

Suriah : Menghancur Senjata Kimia Bukan Karena Takut Ancaman Amerika

"Ya, ada sebuah kesalahpahaman bahwa kami menyetujui perjanjian itu karena (ancaman) orang-orang Amerika," ucap Assad dalam dalam wawancara dengan media Amerika Serikat, Fox News dan dilansir AFP, Kamis (19/9/2013).

"Ini semua tentang menyerang Suriah agar tidak menggunakan senjatanya lagi," imbuhnya merujuk pada pernyataan Presiden AS Barack Obama soal serangan militer untuk menghukum rezim Assad.
 


"Jadi itu bukan tentang ancaman tersebut. Suriah tidak pernah tunduk pada ancaman apapun. Kami sebenarnya menanggapi inisiatif Rusia, kebutuhan kami dan keyakinan kami," tegasnya.

Assad kembali menegaskan bahwa Suriah tidak pernah takut terhadap ancaman yang dilontarkan AS. "Jadi ini bukan soal ancaman. Suriah tidak pernah tunduk pada ancaman apapun. Kami sebenarnya menanggapi usulan Rusia dan menanggapi kebutuhan dan keyakinan kami," tegasnya.

"Jadi apakah mereka punya Pasal 7 atau tidak punya Pasal 7, ini politik antara negara-negara besar," katanya mengacu pada aturan PBB yang harus dicantumkan dalam perjanjian untuk membenarkan aksi internasional.

Rusia, sebagai sekutu Suriah, telah menentang setiap resolusi Dewan Keamanan PBB yang memungkinkan sebuah tindakan penegakan hukum berdasarkan Pasal 7 untuk memaksa Damaskus menyerahkan senjata kimianya (POL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar