Minggu, 08 September 2013

Putin : Saya akan bantu Suriah jika Amerika lakukan serangan


Presiden Rusia Vladimir Putin kemarin mengeluarkan sebuah ancaman yang menyatakan bahwa pihaknya siap membantu Suriah jika Amerika Serikat melakukan serangan militer terhadap rezim Presiden Suriah Basyar al-Assad.

Putin : Saya akan bantu Suriah jika Amerika lakukan serangan

Disaat pertemuan puncak para pemimpin dunia yang tergabung dalam negara-negara G20 diSt Petersburg, Rusia,memunculkan kesengitan, Putin justru menyatakan secara terbuka bahwa dia sudah memasok bantuan buat rezim Assad dan bersumpah akan meningkatkan dukungan jika sebuah rencana serangan rudal akhirnya dijalankan Amerika, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Sabtu (7/9).

Putin ketika itu diminta untuk menjelaskan reaksinya jika Barack Obama melakukan sebuah serangan ke Suriah dalam menanggapi adanya penggunaan senjata kimia di pinggiran Ibu Kota Damaskus.


"Kami akan menolong Suriah? Kami akan lakukan itu. Dan kami sudah membantu, kami telah memberikan bantuan, kami bekerjasama di bidang ekonomi," kata Putin, saat menyampaikan pidatonya.

Di tengah adanya tanda-tanda penundaan tindakan militer yang dipimpin Amerika selama dua pekan, di mana Presiden Barack Obama sedang berjuang untuk memenangkan persetujuan dari Kongres, Rusia kemarin malam telah mengirimkan kapal perang keempat dengan muatan yang tidak diketahui isinya ke timur Laut Mediterania.

Sementara beberapa pengamat mengharapkan Putin mengerahkan pasukannya dalam mengantisipasi serangan rudal yang dipimpin Amerika di Damaskus, presiden Rusia itu menyatakan bahwa dirinya bertekad akan menopang pemerintahan Assad.

Putin juga menyatakan dirinya bisa memperbaharui kontrak yang ditangguhkan untuk memasok Suriah dengan rudal perisai yang canggih.

Meskipun apa yang dikatakan Amerika, Inggris, dan negara-negara Uni Eropa lainnya, yang menyebut bahwa mereka telah memiliki bukti meyakinkan Assad berada di belakang serangan gas sarin yang menewaskan hampir 1.500 orang, termasuk 500 anak, pada bulan lalu di pinggiran Damaskus, namun Putin tetap bersikeras bahwa pasukan pemberontaklah yang berada di balik insiden itu.

Dia mengatakan hal itu merupakan provokasi dari kelompok militan yang mengharapkan bantuan. Putin juga menyatakan bahwa aksi militer tanpa persetujuan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) akan melanggar hukum internasional.

Tadi malam, Rusia mengeluarkan sebuah dokumen setebal 27 halaman terkait kesimpulan dari pertemuan G20 yang dahulu tidak menyebutkan masalah Suriah, meskipun krisis di Suriah telah mendominasi diskusi di pertemuan yang digelar di St Petersburg itu. (Merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar