Jumat, 02 Agustus 2013

Inggris Pernah Siapkan Pidato Sambut "Perang Dunia Ketiga"


Pemerintah Kerajaan Inggris Raya ternyata 30 lalu sudah menyiapkan pidato khusus "Perang Dunia Ketiga." Pidato itu tadinya disiapkan khusus untuk dibaca pemimpin monarki Inggris, Ratu Elizabeth II.

Inggris Pernah Siapkan Pidato Sambut "Perang Dunia Ketiga"

Demikian ungkap stasiun berita BBC setelah mempelajari arsip pemerintah yang dulu berkatagori rahasia. Menurut peraturan, arsip itu boleh dipublikasikan ke masyarakat setelah 30 tahun.

Pidato itu disiapkan untuk dibaca Ratu Elizabeth melalui siaran radio nasional pada Jumat tengah hari 4 Maret 1983. Naskah tersebut dibuat sebagai bagian dari latihan perang pasukan Inggris 30 tahun lalu.


Meski itu hanya untuk menyambut acara simulasi perang, naskah pidato itu mengingatkan rakyat Inggris untuk mengantisipasi munculnya malapetaka Perang Dunia III. Pada saat itu, persaingan antara Blok Barat pimpinan AS, yang diikuti Inggris, dan Blok Timur pimpinan Uni Soviet masih tinggi-tingginya. Kedua blok saat itu masing-masing memiliki senjata nuklir dalam jumlah banyak.

"Kini, brutalnya perang sekali lagi menyebar ke penjuru dunia dan bangsa kita yang berani ini harus kembali bersiap melalui tantangan berat," demikian petikan naskah itu.

"Saya belum lupa akan kesedihan sekaligus kebanggaan yang saya alami saat saya bersama adik saya mendengarkan kata-kata inspiratif ayah kami [Raja George VI] pada hari yang menentukan di tahun 1939 [awal Perang Dunia II]," lanjut tulisan naskah itu.

Menurut pidato Ratu, bangsa Inggris harus siap menghadapi peristiwa-peristiwa buruk yang bakal mereka hadapi seperti konflik di masa lalu dengan penuh keberanian. "Saya dan suami berbagi perasaan dengan banyak keluarga di penjuru negeri yang khawatir akan anak-anak, suami, maupun saudara mereka yang pergi membela negara."

Naskah itu juga menyinggung putra kedua Ratu Elizabeth, Pangeran Andrew, yang saat ini aktif berdinas militer. "Putra saya yang tercinta, Andrew, kini berada di unitnya dan kami selalu berdoa bagi keselamatan dia dan juga keselamatan semua tentara di dalam maupun di luar negeri," demikian lanjutan kutipan itu.

Walau naskahnya sudah disiapkan, Ratu Elizabeth hingga kini tidak pernah membacakannya dan juga tidak pernah direkam.

Latihan perang Inggris itu terbagi atas dua kekuatan, yaitu tentara oranye dan tentara biru. Tentara Oranye digambarkan sebagai pasukan Soviet dan para sekutunya yang akan melancarkan serangan kimia ke Inggris.

Kubu Biru menggambarkan pasukan NATO, yang termasuk Inggris. Pasukan itu diskenariokan membalas aksi Kubu Oranye dengan serangan nuklir terbatas. Aksi balasan Biru ini untuk memaksa Oranye untuk berunding membuat kesepakatan damai.
    
Menurut BBC, latihan militer Inggris tersebut muncul setelah Presiden AS saat itu, Ronald Reagan, marah kepada Soviet dan menyebut negara komunis itu sebagai "kekaisaran setan". Reagan pun saat itu merencanakan "Perang Bintang," yaitu sistem anti rudal balistik Soviet di angkasa luar serta mengerahkan kapal-kapal pembawa rudal nuklir ke Eropa, termasuk Inggris.

Situasi dunia saat itu tambah tegang setelah Soviet menembak jatuh sebuah pesawat sipil Korea Selatan yang menewaskan 269 awak dan penumpang. Lalu latihan militer NATO, dengan nama sandi Able Archer, hampir memicu konflik dengan Soviet yang menduga latihan itu sebagai akal-akalan untuk menyerang wilayah mereka.

Ketegangan di Perang Dingin akhirnya mereda beberapa tahun kemudian setelah AS dan Soviet sepakat mengurangi senjata nuklir. Pada akhir dekade 1980an Perang Dingin pun berakhir, ditandai dengan runtuhnya Tembok Berlin di Jerman dan bubarnya Uni Soviet.


Viva News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar