"Ada laporan bahwa teroris Abu Muhammad al-Adnani, juru bicara Daesh (ISIS) terluka dalam serangan udara di wilayah Barwana dikonfirmasi," bunyi pernyataan dari militer Irak, Kamis (7/1), dikutip dari Reuters.
Adnani kehilangan "banyak darah" dalam serangan yang diluncurkan beberapa hari yang lalu. Adnani kemudian dipindahkan ke kota Mosul, wilayah yang diklaim sebagai ibu kota ISIS di Irak.
Menurut koalisi pimpinan AS, Lebih dari 100 pejuang ISIS tewas di dan sekitar Barwana pekan ini akibat serangan udara yang ditujukan untuk membantu tentara Irak mengusir militan di dekat kota Haditha.
Adnani merupakan warga Suriah dari kota Idlib yang berbaiat setia kepada ISIS dan kelompok militan pendahulunya, al-Qaidah lebih dari satu dekade lalu. Dia pernah dipenjara oleh pasukan AS di Irak, menurut Brookings Institution.
Adnani menjadi propagandis utama untuk kelompok jihad garis keras itu sejak ia menyatakan bahwa ISIS tengah mendirikan kekhalifahan modern yang mencakup sebagian besar wilayah di Irak dan Suriah pada Juni 2014.
William McCants, pakar dari Brookings dan penulis buku "The ISIS Apocalypse," memaparkan jika Adnani benar terluka serius, hal ini dapat disebut kemunduran yang besar untuk ISIS.
"Jika dia terluka, Baghdadi kehilangan seorang penasihat yang sangat dipercaya," katanya melalui telepon, mengacu kepada pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
"Dia [Adnani] disebut-sebut sebagai salah satu calon pengganti [Baghdadi] dan seorang propagandis yang efektif," ujar McCants.
Kolonel Militer AS, Steve Warren, juru bicara koalisi pemboman ISIS di Irak dan Suriah, tidak bisa mengkonfirmasi laporan militer Irak, namun mengatakan Adnani tidak menjadi sasaran serangan udara koalisi. (CNN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar