Kamis, 23 Juni 2016

Sukses Uji Rudal Musudan, Korea Utara Percaya Diri Tandingi Amerika Serikat


Pemerintah Korea Utara (Korut) mengklaim sukses menguji tembak dua rudal balistik jarak menengah Musudan. Kesuksesan itu membuat diktator muda Korut, Kim Jong-un, yakin bisa menyerang Amerika Serikat (AS) di kawasan Pasifik.

Klaim kesuksesan uji tembak rudal balistik Musudan itu diumumkan kantor berita KCNA.  Pengumuman muncul setelah pada Rabu pagi, militer Korut menguji tembak dua rudal balistik jarak menengah Musudan atau dikenal sebagai Hwangsong-10.


Sukses Uji Rudal Musudan, Korea Utara Percaya Diri Tandingi Amerika Serikat

Militer AS dan Korea Selatan menganggap satu dari dua rudal Musudan yang diuji tembak rezim Kim Jong-un mengalami kegagalan.

”Uji tembak berhasil dilakukan tanpa memberikan efek sedikit pun pada keamanan negara-negara sekitar,” bunyi pengumuman yang dirilis KCNA, semalam.


Dalam pengumuman itu, Kim Jong-un disebut mengawasi langsung uji tembak rudal balistik Musudan.
”Arus uji tembak menandai kesempatan penting dalam peningkatan kapasitas serangan nuklir dari negara kita,” kata Kim Jong-un, yang dikutip Yonhap, Kamis (23/6/2016).

”Kami memiliki keyakinan soal kemampuan untuk menyerang secara keseluruhan dan praktis terhadap (kepentingan) Amerika di Pasifik.”




Sejumlah media AS dan Korea Selatan yang mengutip sumber-sumber militer melaporkan, bahwa peluncuran rudal pertama oleh Korut pada hari Rabu diyakini berhasil. Namun, peluncuran rudal yang kedua diduga mengalami beberapa masalah yang disimpulkan militer AS dan Korea Selatan sebagai kegagalan.

Rudal balistik jarak menengah Musudan diklaim bisa menjangkau kepentingan AS di Pasifik yang berjarak sekitar 3.500 kilometer.

AS, Jepang dan Korea Selatan mengecam uji tembak rudal balistik Korut sebagai tindakan provokatif. Ketiga negara itu mendesak masyarakat internasional untuk menindak perilaku Pyongyang.

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon menyebut uji coba rudal balistik terbaru Korut sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab. ”Dan pelanggaran berat Korut atas kewajiban internasional dan resolusi DK PBB,” kata wakil juru bicara Sekjen PBB, Farhan Haq. (SindoNews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar