Pemerintah Rusia menegaskan, kebangkitan militer Rusia tidak akan menjadi ancaman bagi NATO, asalkan aliansi tersebut tidak mencari masalah terlebih dahulu. Ini merupakan respon atas pernyataan NATO yang menyebut Rusia ancaman, dan perlunya meningkatkan jumlah pasukan di negara-negara yang berbatasan dengan Rusia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menuturkan bahwa Rusia hanya akan berekasi jika mereka merasa ada tindakan satu pihak yang mengancam kepentingan Rusia, baik di dalam negeri ataupun di luar negeri. |
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menuturkan bahwa Rusia hanya akan berekasi jika mereka merasa ada tindakan satu pihak yang mengancam kepentingan Rusia, baik di dalam negeri ataupun di luar negeri.
"Kami telah berulang kali mengatakan bahwa kebangkitan Rusia bukanlah ancaman bagi siapa pun," bunyi pernyataan Peskov, seperti dilansir Reuters pada Kamis (5/5).
"Tapi pada saat yang sama Rusia tentu tidak mengabaikan tindakan yang dapat menimbulkan ancaman langsung atau potensi untuk mengancam kepentingan nasional dan, secara tradisional, pihak Rusia akan mempertahankan kepentingannya jika perlu," sambungnya.
NATO sendiri saat ini tengah melakukan pengembangan militer di wilayah Polandia, salah satu negara yang berbatasan langsung dengan Rusia. Selain di Polandia. NATO juga meningkatkan kehadiran pasukan dan alat-alat militernya di wilayah Baltik. (SindoNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar