Otoritas Turki mengaku sudah tahu kelompok yang bertanggung jawab atas ledakan bom mobil di Ankara. Mereka menyatakan akan segera mengumumkannya secara resmi kepada publik.
Namun disebutkan dua pejabat keamanan senior Turki yang enggan disebut namanya, seperti dilansir Reuters, Senin (14/3/2016), penyelidikan awal menunjukkan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) atau afiliasinya bertanggung jawab atas ledakan yang sejauh ini menewaskan 34 orang.
Selama tiga dekade terakhir, PKK melakukan pemberontakan untuk memperjuangkan terbentuknya otonomi Kurdi di wilayah Turki. Otoritas Turki sendiri mengkategorikan PKK sebagai organisasi terorisme.
Dalam pernyataannya, Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala menyebut nama kelompok yang bertanggung jawab atas ledakan bom mobil di Ankara, pada Minggu (13/3) malam itu, akan diumumkan setelah penyelidikan awal selesai dilakukan.
"Malam ini (13/3), warga sipil yang tengah menunggu di halte bus menjadi target serangan teroris, menggunakan sebuah mobil yang dipasangi bom. Temuan signifikan telah didapat, tapi organisasi di balik ledakan ini akan diumumkan begitu penyelidikan selesai," ucap Ala.
Salah satu pejabat keamanan Turki menyebut, mobil yang digunakan dalam serangan itu merupakan sebuah mobil merek BMW yang diketahui dikemudikan dari Viransehir, sebuah kota di tenggara Turki yang banyak ditinggali warga Kurdi. Pejabat yang enggan disebut namanya ini menduga PKK dan juga Kurdistan Freedom Hawks (TAK) bisa jadi mendalangi ledakan di Ankara itu.
TAK sendiri telah mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom mobil di Ankara pada 17 Februari lalu, yang menewaskan 29 orang. Meskipun untuk ledakan bom mobil yang terjadi pada Minggu (13/3) malam ini, belum ada kelompok maupun pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab.
Otoritas setempat menduga pelaku pengeboman, yang disebut jumlahnya antara 1-2 orang, ikut tewas bersama korban lainnya. Seorang sumber menuturkan kepada Reuters, bahwa bahan peledak yang digunakan pada Minggu (13/3) merupakan jenis yang sama dengan ledakan bom pada 17 Februari lalu. Kedua bom sama-sama diisi gotri dan paku dengan tujuan memicu banyak korban.
(Detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar