Rabu, 09 Maret 2016

Melalui KTT OKI, Rusia Dukung Penuh Kemerdekaan Palestina


Pertemuan Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ini berlangsung di tengah memanasnya situasi dan ketegangan di zona konflik Israel-Palestina. Pertempuran yang terjadi antara warga Palestina dan Israel di Yerusalem Timur dan Tepi Barat Sungai Yordan sangat mengkhawatirkan. Jumlah korban telah mencapai lebih dari 180 orang dari kubu Palestina serta 30 orang dari kubu Israel.

Melalui KTT OKI, Rusia Dukung Penuh Kemerdekaan Palestina

Atmosfer pengasingan satu-sama lain akibat status tak pasti Situs Suci kembali memicu pemikiran mengenai rapuhnya situasi saat ini di wilayah Palestina dan menunjukkan perlunya digelar diskusi mengenai hal tersebut serta isu lain mengenai status akhir mereka di meja negosiasi. Hanya keberlanjutan proses negosiasi yang memiliki prospek untuk mencapai kesepakatan yang disetujui satu sama lain mengenai isu-isu kunci yang dapat memberi kesempatan untuk memperluas penyelesaian horison politik dan mengembalikan situasi menjadi normal.


Tentu, di tengah proses negosiasi, kesepakatan mengenai status akhir wilayah Palestina — termasuk masalah Yerusalem — harus ditemukan. Kota ini sungguh penting bagi para pengikut tiga agama monoteis. Penting untuk menyediakan akses yang bebas dan mudah menuju Situs Suci Islam, Yudaisme, dan Kristen. Rusia secara historis memiliki hubungan dekat dengan Tanah Suci dan akan terus berkontribusi untuk itu.

Kami melanjutkan upaya untuk mengembalikan situasi melalui jalur politik dan diplomatik. Di saat yang sama, kami secara aktif melibatkan ‘kuartet’ mediator internasional untuk Timur Tengah, mendukung koordinasi dengan Liga Negara Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam. Pada Februari lalu, berlangsung dua pertemuan ‘kuartet’ tersebut, di level perwakilan khusus, yang digelar di Oslo dan Kementerian Luar Negeri dalam salah satu panel Konferensi Keamanan Munich.

Menyusul hasil Pertemuan Kementerian di Munich, Kesepakatan Bersama telah diadopsi. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa status quo saat ini tak bisa diterima, dan menyampaikan kekhawatiran mengenai kebijakan penghancuran Israel akan struktur Palestina. Imbauan untuk menahan diri dan mengambil langkah spesifik untuk mendemonstrasikan komitmen terhadap solusi dua negara ditujukan bagi kedua kubu yang berseteru. Selain itu, rencananya ‘kuartet’ ini juga akan mempersiapkan laporan mengenai situasi di zona konflik, termasuk rekomendasi untuk mencari cara melanjutkan proses penyelesaian konflik dalam basis internasional yang diketahui bersama.

Sementara, kami mengonfirmasi prinsip dan posisi kami secara komprehensif pada mitra Palestina dan Israel, para pemain kunci regional, dan di sejumlah lokasi internasional, demi terciptanya solusi atas masalah Palestina. Kami mendukung aspirasi warga Palestina yang ingin hidup merdeka di wilayah negara Palestina dengan ibu kota Yerusalem Timur, dalam damai dan aman dengan semua tetangganya.

Dalam format bilateral, Rusia juga menyediakan pendampingan komprehensif bagi Palestina untuk memperkuat kenegaraan Palestina yang fundamental, menciptakan institusi yang kuat dan efektif, memperbaiki situasi ekonomi dan sosial yang sulit di wilayah Palestina.

Sejak 2010, negara kami terus menggelar proyek kemanusiaan di Palestina. Kami juga membangun sejumlah fasilitas sosial penting bagi pengiriman donasi untuk warga Palestina, proyek untuk memperbaiki infrastruktur lokal juga telah dimulai.

Sebagai contoh, pada 2015, pemerintah Rusia telah memutuskan untuk mengalokasikan dana sebesar 4 miliar dolar AS bagi pemerintah Palestina untuk memperbaiki pusat sejarah dan religius Betlehem, termasuk merestorasi Jalan Bintang yang dinyatakan sebagai situs kebudayaan dunia UNESCO.

Kami berharap langkah konstruktif yang terkoordinasi untuk menurunkan ketegangan di jalur Palestina-Israel serta resolusi krisis yang menggerogoti Timur Tengah dan Afrika Utara akan membuahkan hasil. Sungguh menggembirakan bahwa pendekatan yang kami promosikan dalam hubungan internasional, berkat keberagaman budaya dan peradaban di dunia modern, semakin dibutuhkan dan mendapat banyak pendukung baru.

Rusia selalu berupaya melakukan sinkronisasi dengan OKI dalam masalah regional utama. Kami mengandalkan interaksi konstruktif lebih lanjut dalam hubungan regional dengan organisasi otoritatif ini.  (RBTH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar