Kamis, 31 Maret 2016

Catatan Penculikan dan Penyandraan Oleh Kelompok Abu Sayyaf


Dunia internasional mengenal Abu Sayyaf Group atau ASG sebagai kelompok teroris dengan spesialisasi penculikan dan meminta tebusan uang. Kelompok ini dibentuk pada 1986 oleh seorang Filipina yang berasal dari Mindanao bernama Abdurajak Janjalani.

Nama kelompok Abu Sayyaf sendiri diambil dari nama Professor Abdul Rasul Sayyaf, seorang intelektual berkebangsaan Afghanistan yang menjadi mentor para mujahidin di Afghanistan saat perang dengan Soviet.

Catatan Penculikan dan Penyandraan Oleh Kelompok Abu Sayyaf

Saat itu, Janjalani mendapat mentor dari profesor itu. Karena mengagumi, ketika kembali ke Filipina Selatan dia membentuk Abu Sayyaf Group.

Dari berbagai sumber, kelompok ini diketahui memiliki basis di Kepulauan Sulu yang meliputi Basilan, Jolo dan Tawi-tawi di bagian Selatan Filipina.

Anggota kelompok ini direkrut dari masyarakat muslim di kawasan Sulu, Tawi-tawi, Basilan serta pulau-pulau terpencil lainnya di Mindanao. Latihan militer diberikan kepada para anggota militer kelompok ini, yang para pelatihnya merupakan eks Mujahidin Afganistan.

Seorang perwira militer yang pengalaman dengan urusan gerilyawan di Mindanao menyebut, para ASG ini memiliki koneksi dengan anggota Jamaah Islamiyah di Indonesia. Tak heran kalau para senior JI banyak pernah bermukim atau memberikan latihan di kawasan Mindanao.

Kelompok Abu Sayyaf merupakan pecahan dari MNLF (Moro National Liberation Front). Kelompok Abu Sayyaf menolak upaya perdamaian dengan Pemerintah Filipina.

Dalam catatan aksinya, kelompok ini kerap terlibat dalam penculikan, pengeboman, pembunuhan serta pemerasan seluruhnya demi kepentingan meminta uang tebusan.

Berikut jejak berdarah kelompok Abu Sayyaf dari berbagai sumber:

- April 2000, kelompok ini menculik 21 orang (termasuk 10 orang asing) dari sebuah resort Malaysia.

- Mei 2001 mereka kembali melakukan penculikan 3 warga Negara Amerika serta 17 orang Filipino dari sebuat resort di Palawan. Sebelum tercapainya kesepakatan, ASG membunuh beberapa sandera termasuk satu warga Negara Amerika.

- Juni 2002, satu dari 2 orang warga Negara Amerika yang tersisa, terbunuh dalam baku tembak antara Tentara Filipina dengan ASG.

- Januari 2009, ASG menculik 3 pekerja International Red Cross di provinsi Sulu dan menahan mereka selama 6 bulan hingga akhirnya dibebaskan dengan tebusan.

- Sepanjang 2011, ASG juga bertanggungjawab terhadap penculikan beberapa sandera demi mendapat tebusan.

- Maret 2013, ASG melepaskan seorang Sandera asal Australia yang sempat ditahan selama 15 bulan.

- September 2015, Robert Hall dan John Risdel warga Kanada, Kjartan Sekkingstad warga Norwegia, dan Maritess seorang perempuan Filipina diculik dari sebuah resort. Mereka hingga kini masih ditahan

- November 2015, seorang warga Malaysia yang diculik dilepaskan. Sedang seorang lagi dibunuh dengan dipenggal karena tidak membayar tebusan.

- Maret 2016, 10 WNI diculik, deadline waktu pembayaran 8 April  (Detik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar