Iran mengaku tak peduli dengan ancaman sanksi baru dari Amerika Serikat (AS). Karenanya, Iran menegaskan akan tetap mengembangkan program rudal balistik mereka. Sebelumnya, Iran telah menggelar beberapa uji coba rudal balistik di bulan Maret ini.
"Bahkan jika mereka membangun dinding di sekitar Iran, program rudal kami tidak akan berhenti,” tegas Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, Komandan Sayap Kedirgantaraan Korps Pengawal Revolusi Islam, seperti dikutip oleh Kantor berita Tasnim, Senin (28/3).
"Mereka mencoba untuk menakut-nakuti pejabat kita dengan sanksi dan invasi. Ketakutan ini ancaman terbesar kami," lanjutnya.
Sebelumnya, para pejabat AS sempat mengatakan, uji coba rudal Iran melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 2.231, yang menyerukan Iran untuk tidak melakukan "aktivitas" yang terkait dengan rudal balistik yang mampu memproduksi senjata nuklir.
Saat ini, Korps Pengawal Revolusi Islam memiliki puluhan rudal balistik jarak pendek dan menengah. Jumlah ini diyakini yang terbesar yang dimiliki sebuah negara di Timur Tengah. Menurut militer Iran, keberadaan rudal ini semata-mata dimaksudkan untuk kepentingan pertahanan.
Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan pada akhir pekan lalu, meningkatkan kemampuan pertahanan Iran adalah "kebijakan strategis”. "Kami akan melakukan tindakan apapun untuk meningkatkan pertahanan kami dan ini adalah kebijakan strategis," ucap Rouhani, seperti dikutip oleh Press TV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar