Pemerintah Turki membantah telah mengirimkan pasukan darat ke Suriah. Ditegaskan bahwa untuk saat ini, tak ada rencana untuk mengerahkan tentara-tentara Turki ke Suriah.
"Itu tidak benar," ujar Menteri Pertahanan Turki Ismet Yilmaz kepada sebuah komisi parlemen Turki ketika ditanyai mengenai kabar pengiriman pasukan Turki ke Suriah.
"Tak ada rencana soal masuknya tentara-tentara Turki ke Suriah," imbuhnya seperti diberitakan kantor berita Turki, Anadolu Agency dan dilansir kantor berita Reuters, Senin (15/2/2016).
Sebelumnya, pemerintah Suriah menyatakan pasukan Turki diyakini termasuk di antara sekitar 100 pria bersenjata yang masuk ke Suriah pada Sabtu, 13 Februari lalu. Mereka datang bersama 12 truk yang mengangkut senjata-senjata api mesin berat, dalam operasi untuk memasok para pemberontak yang memerangi rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyerukan Rusia untuk menghentikan serangan udara terhadap para pemberontak di Suriah. Dalam percakapan telepon dengan Putin pada Sabtu (13/2) waktu AS, Obama menekankan perlunya penyaluran segera bantuan kemanusiaan ke wilayah-wilayah Suriah yang dikepung pemberontak dan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Kepada Putin, Obama juga menyebut perlunya segera dimulai gencatan senjata demi kemanusiaan di Suriah.
"Secara khusus, Presiden Obama menekankan perlunya Rusia saat ini memainkan peran konstruktif dengan menghentikan serangan udara terhadap pasukan oposisi moderat di Suriah," demikian pernyataan Gedung Putih. (Detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar