Pemimpin Chechen pro-Rusia mengklaim mata-mata Rusia dikirimkan ke Suriah untuk menyusup ke dalam militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Mata-mata ini mengumpulkan informasi untuk membantu pengeboman Rusia di wilayah Suriah.
Ramzan Kadyrov yang memimpin wilayah North Caucasus, yang menjadi bagian Chechnya sejak tahun 2007, menyampaikan klaim ini dalam tayangan dokumenter yang disiarkan televisi nasional pada Rabu (10/2) waktu setempat.
"Agen-agen (intelijen) dari pasukan khusus dari Chechnya disusupkan (ke kamp pelatihan ISIS)," sebut tayangan dokumenter itu, seperti dilansir AFP, Rabu (10/2/2016).
Mata-mata itu, menurut tayangan dokumenter itu, bertugas mengumpulkan informasi intelijen dan membantu mengidentifikasi target untuk serangan udara militer Rusia di Suriah. Dalam dokumenter itu, Kadyrov menyebut petempur terbaik dari wilayah Chechnya berhasil membangun jaringan agen yang rumit di dalam wilayah ISIS. Meskipun Kadyrov juga mengakui beberapa agen tewas di Suriah.
"Cukup disayangkan, kami mengalami sejumlah kehilangan," tuturnya dalam dokumenter itu.
"Tapi mereka tahu ke mana mereka pergi, apa yang mereka hadapi. Mereka pergi ke sana agar kita bisa hidup dengan damai di Chechnya dan seluruh wilayah Rusia," imbuh Kadyrov.
Dokumenter itu juga menunjukkan Kadyrov tengah berada di kamp pelatihan di Chechnya, dengan pria-pria bersenjata melatih menembak ke target dan menyelesaikan halang rintang ala militer. "(Agen-agen Chechen) Mengumpulkan informasi tentang struktur dan jumlah teroris dan menetapkan target pengeboman," sebut dokumenter itu.
Klaim Kadyrov ini belum bisa diverifikasi kebenarannya. Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri mengesampingkan operasi darat di Suriah. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menolak mengomentari hal ini. (Detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar