Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik menyampaikan dengan tegas bahwa terorisme dan ekstremisme yang saat ini menjadi permasalahan global harus diberantas secepatnya.
Hampir semua negara tidak bisa terlepas dari ancaman terorisme saat ini, termasuk Inggris dan Indonesia. Indonesia baru saja dilanda serangan teror berupa ledakan bom di kawasan Sarinah pada Januari lalu.
"Inggris belajar banyak dari Indonesia terkait dengan penanganan ketika teror bom bulan lalu. Inggris sangat mengapresiasi Indonesia dalam menangani teror bom," ungkap Moazzam dalam pidatonya di acara Countering Violent Extremism di Kantor CDCC, Menteng, Jakarta, Senin (29/2/2016).
Ia juga mengungkapkan Inggris dan Indonesia bisa menjadi mitra kerja sama yang baik dalam menghadapi ancaman terorisme.
"Antara British Muslims dan Indonesian Muslims bisa bekerja sama untuk berantas terorisme dan ekstremisme," lanjutnya.
Moazzam juga mengatakan Inggris sedang berusaha mengatasi warganya yang ingin bergabung dengan kelompok militan Islamic State (ISIS). Menteri Luar Negeri Philip Hammond mengatakan pada bulan lalu bahwa hampir 1.500 warga Inggris telah mencoba masuk ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS dan grup teror lainnya.
"Harapan saya, kita harus bersama-sama mencegah warga negara kita bergabung dengan kelompok militan mana pun," pungkasnya.
ISIS telah menyebarkan teror dan pengaruhnya ke seluruh dunia, termasuk ke kawasan Asia. Dalam data Kapolri tahun 2015, tercatat sekitar 300 warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS. (MetroNews)
Inggris mau belajar kepada indonesia tentang penanganan teroris ?, apa ndak salah, inggris, amerika dan sekutunya kan induk dari organisasi teror dunia. Jangan2 inggris hanya ingin mempelajari strategi indonesia guna mencari celah, aku yakin inggris dan sekutu2nya ndak bakal ingin melihat indonesia jaya. Lihat saja inggris membiarkan kantor perwakilan opm di negaranya, indonesia harus cerdas dan waspada !!!!!!!
BalasHapus