Jumat, 22 Januari 2016

Singapura tahan 27 warga Bangladesh terkait ISIS dan Al-Qaidah


Sebanyak 27 pekerja pria asal Bangladesh di Singapura ditangkap tim keamanan Singapura, Internal Security Act (ISA). Investigasi itu menunjukkan mereka pendukung kelompok teror Al-Qaidah dan Negara Islam Irak Suriah (ISIS).

Sebagian dari mereka dinilai melancarkan sejumlah aksi teror lintas negara, namun tidak untuk menyerang Singapura, ungkap Menteri Dalam Negeri Singapura kemarin, Rabu (20/1).


Singapura tahan 27 warga Bangladesh terkait ISIS dan Al-Qaidah

Beberapa dari kelompok ini, bekerja di industri konstruksi di SIngapura. Dia sudah ditahan antara 16 November hingga 1 November tahun lalu.

Dari 27 orang tertangkap, 26 di antaranya adalah anggota kelompok yang dekat dengan studi keagamaan berpaham ekstrem yang mengajarkan sosok seorang radikal seperti Anwar al-Awlaki. Anwar sendiri dikenal sebagai seorang yang diduga kuat memiliki hubungan erat dengan militan Al-Qaidah, dia tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Yaman pada September 2011.


"Satu orang lagi memang tidak termasuk dalam kelompok studi tersebut, namun terhubung dalam pelancaran aksi radikal, dia mendukung seorang pemimpin ekstrem dan memiliki atribut jihad," tulis dilaporkan Asia One, Kamis (21/1).

ISA kini sedang kembali memastikan jumlah pasti dari kelompok radikal dan sejumlah barang berbau jihad seperti buku, video yang mengandung cuplikan gambar anak kecil dalam kemah pelatihan teroris.

Dari beberapa buku yang ditemukan, ada pula buku pedoman membunuh, yang lebih dikenal dengan 'silent killing' atau secara harafiah diartikan membunuh diam-diam.

Kementerian Dalam Negeri Singapura juga mengatakan, kelompok ini melakukan tindakan dengan sangat hati-hati agar tidak dicurigai otoritas keamanan. Disebutkan juga, secara berkala kelompok ini mengatakan pertemuan yang membahas masalah jihad.

"Mereka juga dengan hati-hati melakukan perekrutan warga Bangladesh lainnya untuk masuk ke dalam keanggotaan," seperti disebutkan dalam pernyataan Kementerian Dalam Negeri Singapura. (Merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar