Kuwait diperkirakan akan menandatangani kesepakatan pembelian 28 pesawat Eurofighter pada 31 Januari 2016, ujar sumber di Departemen Pertahanan Italia kepada Defense News.
“Menteri Pertahanan Italia Roberta Pinotti telah diundang oleh Kuwait untuk menghadiri penandatanganan 28 pesawat Eurofighter pada hari Minggu di Kuwait,” kata sumber itu, Rabu, 27/1/2016.
Italia, yang merupakan salah satu dari empat mitra industri pada program Eurofighter bersama Inggris, Spanyol dan Jerman, memimpin pemasaran pesawat ke Kuwait.
Dua pejabat senior militer Kuwait dikonfirmasi Defense News pada Rabu, mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Khaled al-Jarrah al-Sabah akan menandatangani kontrak pembelian Eurofighter dengan Pinotti pada hari Minggu.
Seorang pejabat senior Kuwait mengatakan keputusan datang setelah berulang kali penundaan akuisisi armada baru Boeing F-18 Super Hornets, dari Amerika Serikat.
“Kami mencoba untuk mendapatkan F-18 Super Hornets dan mengganti armada yang ada dengan F-18 Super Hornets dan Eurofighter Typhoon,” katanya. “Namun, kita tidak bisa menunggu untuk persetujuan Amerika dan sangat perlu untuk memperbarui Angkatan Udara kami sekarang.”
Seorang pejabat Kuwait menyatakan bahwa pertemuan diadakan dengan para pejabat Angkatan Udara Italia, di Turin pada pertengahan November 2016.
“Kami telah membahas kesepakatan Eurofighter, yang diharapkan akan selesai di Kuwait pada bulan Desember tapi ditunda karena masalah pada pelatihan pilot,” katanya.
“Angkatan Udara kami ingin mengirim pilot untuk pelatihan di Inggris, bukan Italia, karena hambatan bahasa, namun kesepakatan itu diselesaikan setelah ada kesepakatan mengirim mereka untuk berlatih di Italia,” tambahnya.
“Program pelatihan ini diharapkan terjadi sekitar 18 bulan,” katanya.
Kuwait telah sepakat untuk membeli 22 Eurofighter kursi tunggal dan enam versi kursi ganda dalam perjanjian pemerintah-ke-pemerintah. Perusahaan Italia Finmeccanica telah menangani sisi industri dan penjualannya.
Sumber industri mengatakan kesepakatan bernilai US $ 8,7 miliar, membuat Kuwait menjadi pelanggan ekspor pertama untuk jet tempur dengan radar AESA Eurofighter.
Pesawat diharapkan dikirim mulai tahun 2019 dan dilengkapi kemampuan membawa amunisi jenis Shadow Storm dan Meteor.
Sebuah sumber mengatakan bahwa Italia akan mendapatkan lebih dari 50 persen dari nilai kesepakatan Eurofighter dengan Kuwait yang akan diterima oleh Finmeccanica, selaku perakit pesawat dan juga penyedia sistemnya. (DefenseNews)
Keren nih, mengulas tentang pembelian pesawat eurofighter :)
BalasHapus