Minggu, 03 Januari 2016

Kim Jong Un: Korea Selatan Sebabkan Ketegangan


Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyalahkan Korea Selatan terkait rasa saling tidak percaya yang meningkat antara kedua negara yang bersaing ini.

“Korea Selatan secara sepihak membuat penyatuan kembali sebagai dalam agenda dan juga berperan dalam peningkatan rasa saling tidak percaya serta konflik diantara kedua negara,” kata Kim dalam pidato Tahun baru Jumat (1/1), yang merupakan pidato keempat sejak menjadi pemimpin Korea Utara pada 2011.


Korea Selatan Sebabkan Ketegangan

Pidato sepanjang 30 menit yang disiarkan oleh televisi Korea Utara itu menggarisbawahi rasa curiga Korea Utara terhadap kebijakan Korea Selatan untuk menyatukan kembali kedua negara.

Dalam pidato tahun lalu, Kim mengatakan terbuka dengan rencana pertemuan tinggat tinggi dengan Seoul, tetapi ketegangan yang merebak pada Agustus lalu setelah terjadi ledakan ranjau di perbatasan kedua negara melukai dua tentara Korea Selatan.


Korea Selatan menuduh Korea Utara bertanggung jawab atas ledakan itu. Korea Utara pun membantah tudingan itu.

Kedua negara berunding pada Agustus setelah terjadi ketegangan militer, dan kedua negara sepakat mengendorkan ketegangan serta melaksanakan perundingan lebih jauh di tingkat wakil menteri.

“Kita harus mendukung pertemuan tingkat tinggi tahun lalu dan terus berusaha membuka dialog, serta bergerak ke depan bukannya mengambil langkah mundur,” kata Kim Jong Un merujuk pada pertemuan Agustus itu.

Kim mengatakan terbuka untuk berunding dengan pihak manapun guna membicarakan “penyatuan kembali yang damai”.

Suara tepuk tangan diperdengarkan di berbagai segmen pidato yang tampaknya direkam lebih dahulu.

Gambar-gambar pabrik dan pertanian disisipkan bergantian dengan gambar Kim Jong Un yang bperidato di depan satu bendera merah berlambangkan logo Partai Pekerja Korea Utara.

Sebelumnya, pemimpin Korea Utara jarang sekali berpidato.

Suara ayah Kim Jong Un, mendiang Kim Jong il, hanya disiarkan di televisi satu kali, dan dia tidak pernah berpidato di depan umum selama 17 tahun berkuasa.

Selama bertahun-tahun, pidato para pemimpin negara ini hanya dicetak sebagai tajuk rencana koran milik pemerintah.

Akan tetapi, Kim Jong Un lebih memilih menyiarkan pidatonya dan memanfaatkan acara ini untuk menyampaikan pesan.

Dia berbicara dalam gaya yang mirip dengan kakeknya, pendiri Korea Utara presiden Kim Il Sung.

Pidato Kim juga diperhatikan untuk mencari petunjuk terkait perubahak kebijakan.

Presiden Kim Jong Un berjanji untuk membangun perekonomian Korea Utara yang lesu dan meningkatkan standar kehidupan rakyat, meski para pemimpin Korea Utara sebelumnya memberi janji serupa selama beberapa dekade.

Korea Utara yang miskin dikenai sanksi PBB karena program nuklir dan rudal. (CNN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar