Militer Turki menyatakan tak tahu bahwa jet yang mereka tembak jatuh pada Selasa (24/11) lampau itu adalah milik Rusia. Kini Turki siap bekerjasama dengan Rusia terkait insiden tersebut.
Sebagaimana dilansir AFP, Kamis (26/11/2015), Militer Turki berbicara pada Rabu (25/11) waktu setempat. Angkatan bersenjata Turki juga menyatakan telah membuat upaya penting untuk menemukan dan menyelamatkan para pilot usai jet Sukhoi (Su-24) itu ditembak jatuh.
"(Waktu itu) Asal negara pesawat itu kami tidak tahu... dan aturan keterlibatan telah secara otomatis digunakan," kata militer Turki dalam pernyataannya.
Pernyataan itu disiarkan usai ketegangan muncul antara Ankara dengan Moskow. NATO, aliansi yang menaungi Turki, juga telah mengimbau agar semua pihak bisa tenang.
Pilot Su-24 menyatakan, saat itu tak ada peringatan yang diberikan sebelum pesawatnya ditembak jatuh. Pesawat juga tidak memasuki zona udara Turki. Meski begitu, Turki bersikukuh telah memberikan 10 kali peringatan dalam lima menit sebelum menembak jatuh pesawat jet itu.
Pihak militer Turki juga menambahkan, atase pertahanan dan militer Rusia telah diundang Ankara untuk menjelaskan insiden itu. Kedua negara merupakan rival dalam perang Suriah.
Banyak pihak khawatir penembakan jatuh pesawat Rusia itu bisa memicu ketegangan konflik geopolitik. Presiden Rusia Vladimir Putin telah menilai insiden pada Selasa itu sebagai "penikaman dari belakang oleh kaki tangan teroris." (Detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar