Kamis, 01 Oktober 2015

PBB Akhirnya Akui Kedaulatan Palestina


Sejarah tercipta bagi Palestina, saat bendera kebangsaannya berkibar di Markas PBB untuk pertama kalinya, Rabu (30/9/2015). Pengibaran bendera ini dilakukan tak lama setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas berpidato dalam Majelis Umum PBB, yang menyerukan solusi bagi dua negara, yaitu Palestina dan Israel.

PBB Akhirnya Akui Kedaulatan Palestina

Mahmoud Abbas bersama Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon memimpin seremoni pengibaran bendera negara Palestina di Rose Garden. Dengan demikian, PBB secara resmi mengakui Palestina sebagai negara pemantau non-anggota yang benderanya berkibar di Markas PBB. Selain Palestina, negara pemantau non-anggota lain yang benderanya dapat dikibarkan di Markas PBB adalah Vatikan.

“Dalam momen bersejarah ini, saya menyerukan kepada rakyat Palestina di mana pun, kibarkan bendera milik rakyat Palestina tinggi-tinggi karena ini merupakan simbol dari identitas kami,” kata Abbas. “Ini merupakan hari yang membanggakan,” ucapnya.


Israel dan Amerika Serikat sempat menentang pengibaran bendera Palestina di Markas PBB. Alasannya, pengibaran bendera tidak berdampak langsung terhadap perdamaian. Meski begitu, Ban Ki-moon menyebut pengibaran bendera itu hal penting yang bisa memicu aksi untuk perdamaian.

“Sekarang saatnya menghadirkan kepercayaan bagi rakyat Israel dan Palestina untuk penyelesaian perdamaian, dan pada akhirnya, realisasi dua negara untuk dua rakyat,” ucap Sekjen PBB asal Korea Selatan itu.

Momen pengibaran bendera ini juga dirayakan masyarakat Palestina di kota Ramallah, Tepi Barat, yang menyaksikan melalui televisi. Saat Abbas terlihat memberikan pidato di televisi, masyarakat Palestina terdiam untuk mendengarkan pidato Abbas.

Palestina bisa mengibarkan benderanya di Markas PBB setelah proses pemungutan suara dalam Sidang Majelis Umum PBB.

Proses pemungutan suara itu disetujui 119 suara, dengan Israel dan AS berada di antara delapan negara yang tidak setuju dengan langkah tersebut. Israel menentang keras langkah tersebut dan mendesak negara-negara anggota agar memilih tidak setuju dengan pengibaran bendera Palestina. (Kompas)

2 komentar: