Mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych mengaku sangat berterima kasih atas bantuan Presiden Rusia Vladimir Putin karena telah menyelamatkan nyawanya.
Dalam sebuah wawancara ekslusif di stasiun televisi berita Inggris, BBC Newsnight, Yanukovych menyatakan rasa terima kasihnya kepada Putin karena telah membantu dirinya keluar dari Ukraina.
"Vladimir Putin mengambil keputusan itu dengan memerintahkan pasukan khususnya. Itu adalah hak dan kebijakannya," ujar Yanukovych kepada BBC Newsnight, dikutip dari The Telegraph, Senin (22/6).
"Ia tidak berkonsultasi kepada saya terlebih dulu. Saya tentu saja merasa sangat bersyukur atas bantuannya dan karena telah membantu saya keluar, menyelamatkan nyawa saya," ujarnya.
Dalam wawancara pertamanya dengan media Barat sejak pertumpahan darah di Ukraina tahun lalu, Yanukovych menolak memberi tanggapan terkait apakah Crimea milik Ukraina atau Rusia.
"Apa yang terjadi hari ini adalah fakta. Saat ini, di sana terjadi perang. Mereka berbicara tentang merebut Crimea kembali. Bagaimana? Dengan Perang? Apa kita perlu perang lagi?" ujarnya.
Meski demikian, Yanukovych mengaku bertanggung jawab atas tragedi di Maidan pada Februari 2014 lalu yang menewaskan setidaknya 1.000 jiwa.
"Saya tidak mengelak dari tanggung jawab saya," ujarnya.
Namun, mantan pemimpin di Ukraina ini membantah bahwa ia telah memberikan perintah kepada pasukan militer untuk menembak para demonstran.
"Saya tidak memberi perintah apapun, itu bukan kewenangan saya. Saya katakan kepada publik bahwa saya menentang keterlibatan pasukan militer, penggunaan senjata api. Saya tidak mau ada pertumpahan darah," ujarnya.
Seperti diketahui, Yanukovych melarikan diri ke Rusia pada 23 Februari 2014 malam dengan bantuan pasukan Moskow.
Ia memutuskan tidak akan kembali ke Ukraina tanpa jaminan keamanan atas diri dan juga keluarganya. (CNN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar