Selasa, 30 Juni 2015

Kesepakatan nuklir berpotensi pertajam ketegangan politik Iran


Kesepakatan akhir yang akan menyelesaikan sengketa nuklir Tehran justru akan berpotensi mempertajam ketegangan politik antara dua kelompok seteru di Iran menjelang pemilihan umum parlemen dan anggota dewan ulama, demikian sejumlah analis dan pejabat menyatakan.

Kesepakatan nuklir berpotensi pertajam ketegangan politik Iran

Pencabutan sanksi-sanksi ekonomi yang akan didapatkan Iran jika kesepakatan nuklir tercapai, di satu sisi akan memperkuat posisi Presiden Hassan Rouhani dan para kandidat anggota parlemen liberal menjelang pemilu 2016.

Selain itu, Rouhani juga masih mendapat dukungan penuh dari pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Tetapi disi lain, Khamenei juga merupakan pemimpin yang tidak ingin semua kekuatan politik lain menyaingi dirinya, termasuk Rouhani. Menurut sejumlah sumber pejabat di Iran, Khamenei tidak ingin Rouhani mendapatkan terlalu banyak kekuasaan dan pengaruh menjelang pemilu.


Senin, 29 Juni 2015

Iran: perundingan nuklir akan lewati tenggat 30 Juni


Perundingan antara Iran dan negara-negara kuat untuk menyelesaikan kesepakatan nuklir bersejarah akan melewati tenggat 30 Juni, kata juru bicara delegasi Iran di Wina, Minggu.

"Karena masih ada banyak tugas yang harus dilakukan, para delegasi setelah 10 Tir (1 Juli) akan terus menjalankan perundingan dan mencapai kesepakatan menyeluruh yang bagus," kata juru bicara itu.



"Pada saat yang sama, belum ada keinginan atau pembahasan soal penambahan (waktu) dalam jangka panjang," katanya.

Para pejabat sebelumnya mengatakan tenggat waktu kemungkinan akan terlewat beberapa hari.

Perundingan antara Iran dan P+5 --yang terdiri dari Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, Inggris, Prancis dan Jerman-- ditujukan untuk menyelesaikan kesepakatan kerangka kerja yang dicapai pada April lalu.


Tunisia tingkatkan keamanan


Perdana Menteri Tunisia Habib Essid menyerukan pertemuan darurat pejabat senior dan mengeluarkan instruksi yang ia pandang sebagai langkah "mendesak dan luar biasa" guna menghadapi serangan besar kedua tahun ini di negeri itu.

Tunisia tingkatkan keamanan


Serangan mematikan pada Jumat (26/6) di tempat wisata di pinggir laut di Tunisia, Sousse, telah menewaskan 39 orang dan melukai 39 orang lagi, dan dipandang sebagai serangan paling brutal dan paling mematikan dalam sejarah negeri itu. Pada Maret serangan terhadap Museum Bardo di Tunis menewaskna 23 orang.

Essid pada Jumat juga mengatakan perang negeri tersebut melawan teror akan berlanjut.

Sementara itu Presiden Beji Caid Essebsi pada hari yang sama di luar Hotel Marhaba, tempat serangan terjadi di Kota Sousse, mengatakan, "Rakyat Tunisi tak cukup bersatu. Kita perlu bersatu-padu."


Minggu, 28 Juni 2015

SBY bicara perdamaian dunia di Tiongkok


Mantan presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menjadi pembicara dalam Forum keempat Perdamaian Dunia (World Peace Forum/WPF) di Beijing, pada Sabtu.

Dalam forum tersebut Yudhoyono sebagai tamu kehormatan berbicara tentang kekuatan utama kerja sama keamanan, bersama mantan perdana Menteri Perancis Dominique de Villepin dan mantan perdana menteri Jepang Yukio Hatoyama.



Yudhoyono tampil dalam panel pertama forum yang digagas kali pertama pada 2006 di Shengen. Pada tahun ini WPF digelar dengan tema Overcome Difficulties: Understanding, Consultation, and Reciprocity.


Indonesia kecam serangan teroris di Kuwait-Tunisia-Prancis


Pemerintah Indonesia mengecam terjadinya beberapa serangan teroris pada Jumat (26/6) di tiga negara, yaitu Kuwait, Tunisia, Prancis, yang menyebabkan banyak korban sipil, demikian disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Sabtu.

 Indonesia kecam serangan teroris di Kuwait-Tunisia-Prancis

Serangan teroris tersebut terjadi dalam bentuk bom bunuh diri yang menewaskan 13 orang di Kota Kuwait pada saat shalat Jumat. Serangan teroris di Tunisia terjadi di Hotel Riu Imperial Marhaba, di Port El Kantaoui, yang hingga saat ini menewaskan 39 orang turis dan melukai puluhan lainnya.

Sementara serangan teror di Prancis terjadi di pabrik kimia "Air Product", berlokasi di Isere, sekitar 25 kilometer selatan Lyon, yang menewaskan satu orang dan menyebabkan dua orang lainnya luka-luka.


Kamis, 25 Juni 2015

Mantan Presiden Ukraina: Putin Selamatkan Nyawa Saya


Mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych mengaku sangat berterima kasih atas bantuan Presiden Rusia Vladimir Putin karena telah menyelamatkan nyawanya.

Dalam sebuah wawancara ekslusif di stasiun televisi berita Inggris, BBC Newsnight, Yanukovych menyatakan rasa terima kasihnya kepada Putin karena telah membantu dirinya keluar dari Ukraina.


Putin Selamatkan Nyawa Saya

"Vladimir Putin mengambil keputusan itu dengan memerintahkan pasukan khususnya. Itu adalah hak dan kebijakannya," ujar Yanukovych kepada BBC Newsnight, dikutip dari The Telegraph, Senin (22/6).

"Ia tidak berkonsultasi kepada saya terlebih dulu. Saya tentu saja merasa sangat bersyukur atas bantuannya dan karena telah membantu saya keluar, menyelamatkan nyawa saya," ujarnya.


Bocoran Dokumen Saudi: Iran Kirim Perangkat Nuklir ke Sudan


Diplomat Arab Saudi di Khartoum meyakini Iran telah mengirimkan perangkat nuklir, termasuk centrifuge, ke Sudan pada tahun 2012. Hal ini terungkap dalam salah satu dokumen diplomat Saudi yang dibocorkan WikiLeaks akhir pekan lalu.

Bocoran Dokumen Saudi: Iran Kirim Perangkat Nuklir ke Sudan

Diberitakan Reuters, Selasa (23/6), dalam diplomat berlabel "sangat rahasia" itu diplomat Saudi mengatakan bahwa alat pengaya uranium itu dikirimkan melalui dengan pesawat ke Khartoum.

"Sumber kedutaan besar mengatakan bahwa kontainer Iran yang tiba pekan ini di bandara Khartoum berisi perangkat teknis sensitif, yang merupakan centrifuge untuk mengaya uranium, dan pengiriman kedua diperkirakan tiba pekan ini," ujar dokumen tersebut.


China Tantang Dominasi Amerika Serikat di Udara


Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Work, mengatakan pada Senin (22/6) bahwa China sedang melakukan upaya serius untuk menantang superioritas militer Amerika Serikat di udara, menantang Pentagon untuk terus untuk terus mengembangkan sistem dan teknologi militer mereka.

China Tantang Dominasi Amerika Serikat di Udara

Work juga menilai bahwa China menutup kesenjangan teknologi dengan sangat cepat. Mengembangkan radar, membuat pesawat pengintai dan rudal canggih, serta peralatan perang elektronik adalah contoh dari keseriusan China di dalam menantang dominasi Amerika Serikat di udara.

Meski berharap China dan AS terus menjalin hubungan yang konstruktif, Work tidak bisa menyangkal adanya kompetisi antara kedua negara, terutama di ranah kemampuan militer.


Menlu Saudi: Tak Ada yang Bisa Cegah Saudi Beli Senjata Rusia


Tak ada alasan bagi Arab Saudi untuk tidak membeli persenjataan dari Rusia dan tak ada pula yang bisa mengintervensi penjualan senjata oleh Moskow ke Riyadh, kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel bin Ahmed Al-Jubeir kepada RT Arabic, dikutip Russian Today, pada Ahad (21/6).

Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengatakan tidak ada yang bisa mencegah Kerajaan Saudi untuk membeli sistem persenjataan dari negara beruang merah, Rusia. (Evgeny Feldman via CNN.com)

Al-Jubeir mengatakan memorandum terbaru yang ditandatangani kedua negara ini adalah perpanjangan dan aktivasi dari dokumen sejenis yang telah ditandatangani sebelumnya.

Pembelian saat ini bergantung pada posisi pasukan militer Arab Saudi dan hasil negosiasi bilateral. Sementara itu, pakar militer kedua negara sedang mendalami isu ini.

"Saya menekankan bahwa tidak ada yang dapat mencegah kami untuk membeli sistem persenjataan dari Rusia," ujar Al-Jubeir.


Minggu, 07 Juni 2015

Balas Serangan Roket, Israel Bombardir Gaza


Pesawat tempur Israel membombardir wilayah Jalur Gaza bagian utara hari ini. Militer Israel menyatakan, serangan udara ini sebagai respons atas roket yang ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel selatan.

Menurut militer Israel seperti dilansir kantor berita Reuters, Minggu (7/6/2015), roket Gaza tersebut mendarat di lapangan terbuka dan tidak menimbulkan korban maupun kerusakan.


Balas Serangan Roket, Israel Bombardir Gaza

Juru bicara militer Israel mengatakan, serangan udara ini ditujukan pada "infrastruktur teror di Jalur Gaza bagian utara."

Tidak dilaporkan adanya korban dalam serangan udara Israel yang mengenai sebuah fasilitas pelatihan kelompok Hamas tersebut.


Diserang Arab Saudi, 20 Tentara Yaman Tewas Saat Ambil Gaji


Serangan udara Arab Saudi dan koalisi menewaskan setidaknya 20 tentara Yaman di ibukota Sanaa. Mereka menjadi korban bombardir pesawat tempur Saudi saat sedang mengambil gaji mereka di markas besar militer.

Diserang Arab Saudi, 20 Tentara Yaman Tewas Saat Ambil Gaji

Demikian disampaikan pejabat-pejabat pemerintah Yaman dan warga setempat seperti dilansir kantor berita Reuters, Minggu (7/6/2015).

Disebutkan bahwa para tentara tersebut bersekutu dengan pemberontak Syiah Houthi yang menjadi target serangan udara Saudi. Serangan Saudi terjadi saat para tentara tersebut telah berkumpul sejak Sabtu, 6 Juni malam waktu setempat untuk mengambil gaji.