Sejumlah tim forensik Irak menggambarkan bagaimana mereka menangis saat mulai menggali 12 kuburan massal yang diyakini sebagai tempat peristirahatan terakhir 1.700 tentara yang tewas dibantai ISIS pada musim panas lalu.
Tim-tim itu memulai tugas mengerikan tersebut degan menggali jenazah-jenazah para calon tentara muda di Camp Speicher. Mereka dibantai oleh militan ISIS saat menyerbu Irak utara. "Kejahatan" mereka adalah karena mereka Syiah.
Kuburan massal sejumlah 1.700 tentara Irak ditemukan dan mulai digali |
Kematian para tentara dan calon tentara tersebut menunjukkan kepada rakyat Irak bahwa para milisi Negara Islam atau ISIS, yang juga telah menyerang etnis dan agama minoritas serta sesama muslim Sunni yang menentang mereka, merupakan ancaman dari jenis musuh baru.
Selama hampir 10 bulan, keluarga-keluaga yang bersedih telah bertanya-tanya apa yang terjadi pada putra dan saudara mereka yang dibawa ke Tikrit, yang dulu merupakan basis dukungan bagi diktator Saddam Hussein. Satu-satunya petunjuk yang mereka miliki adalah sejumlah video yang di-posting para milisi ISIS di situs media sosial. Video-video tersebut menunjukkan mereka ditembak dengan senapan mesin.
Namun, kini tampaknya tempat peristirahatan terakhir mereka ditemukan, setelah "puluhan" kartu identitas milik para kadet militer itu ditemukan di kompleks mendiang Saddam Hussein pada Rabu (1/4/2015) lalu.
Senin (6/5/2015) kemarin, kuburan pertama dari 12 kuburan massal di tepi Sungai Tigris itu mulai menguak rahasia mengerikan. Hal itu terjadi beberapa hari setelah milisi ISIS terusir dari kota itu oleh pasukan Irak dan paramiliter Syiah.
Mereka yang mulai menggali jenazah-jenazah itu kemarin menggambarkan adegan tersebut sebagai peristiwa "menyedihkan". Khalid al-Atbi, seorang pejabat kesehatan Irak yang bekerja sama dengan tim forensik yang dikirim ke Tikrit, mengatakan, "Ini sebuah adegan memilukan. Kami tidak bisa mencegah diri untuk tidak menangis. Kaum barbar buas macam apa yang bisa membunuh 1.700 orang secara keji?"
Al-Atbi menambahkan, "Kami menggali kuburan massal pertama hari ini. Sampai saat ini, kami menemukan sedikitnya 20 mayat. Indikasi awal menunjukkan bahwa mereka merupakan korban yang berasal dari Speicher."
Namun, walau temuan itu mengerikan, sejumlah keluarga, yang sering kali jadi sangat marah pada kelas politik Irak karena gagal memberikan kepada mereka jawaban yang tepat, menyatakan lega bahwa orang-orang yang mereka cintai telah ditemukan. "Satu-satunya hal positif adalah kemenangan di Tikrit," kata Ali Hamad, yang sepupunya Kamal hilang di Speicher. "Kami senang. Setidaknya keluarga akan segera mengetahui nasib anak-anak dan sepupu mereka," katanya.
Baguslah mampus semua Syiah!!!
BalasHapus