Pada 26 Maret 2000, Vladimir Putin memenangi Pemilu Presiden Rusia. Pria yang sebelumnya menjadi Perdana Menteri (PM) Rusia itu menggantikan posisi Boris Yeltsin.
Pada pemilu tersebut, Putin mendapat 52,94 persen suara. Kemenangan itu membuatnya secara resmi menjabat sebagai presiden pada 7 Mei 2000. Hebatnya, saat itu Putin maju sebagai calon independen dan tidak mendapat dukungan partai mana pun.
Selain menjadi Presiden Rusia, Putin kini menjadi Ketua Umum Rusia Bersatu. Itu merupakan sebuah partai politik yang menguasai parlemen di Rusia sebanyak 70 persen. Hal tersebut sudah terjadi sejak April 2008.
Putin mendapat dukungan dari pejabat-pejabat teras Rusia, salah satnya adalah Boris Yeltsin. "Dia dapat mengulangi kejayaan Rusia yang baru pada abad 21,” ungkapnya ketika itu.
Bahkan, mantan presiden Amerika Serikat (AS), Bill Clinton, ikut mendukungnya. Ketika itu, Clinton mengatakan putin mampu menjadikan Rusia sebagai negara yang berprospek dan kuat.
Putin mulai menggerakkan misi dengan mengganti lagu kebangsaan Rusia yang berjudul ‘Patriotiskaya Pesn’ dengan lagu kebangsaan Uni Soviet ‘Gimn Sovetskogo Soyuza’.
Pada Pemilu Rusia 2004, Putin kembali mempertahankan kursi presiden. Kekuasaannya juga tak bergeser pada Pemilu Rusia 2008 dan 2012. Nah, Konstitusi Rusia melarang jabatan presiden lebih dari tiga periode secara beruntun. Lalu, apakah Putin dapat mempertahankan posisinya? (Okezone)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar