Pasukan keamanan di Turki menahan 13 warga negara asing dan satu warga Turki, yang berniat menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam (IS), kata angkatan bersenjata, Rabu (11/2/2015).
Militer Turki mengatakan, kelompok itu ditangkap pada 9 Januari ketika berupaya menyeberangi perbatasan ke Suriah dari desa di provinsi tenggara, Gaziantep.
Anggota ISIS, yang berbaju hitam dan berdiri, dengan para tawanan mereka |
Warga asing itu diserahkan kepada polisi untuk dideportasi setelah mereka menjalani pemeriksaan.
Kewarganegaraan para warga asing itu tidak diungkapkan. Tampaknya ini kelompok terbesar orang-orang yang diduga sebagai militan, yang dikatakan Turki telah ditahan karena berniat bergabung dengan IS.
Turki selama ini dihujani kritik oleh mitra-mitranya di Barat karena dianggap tidak bertindak cukup untuk menghentikan aliran para pejihad yang ingin bergabung dengan Negara Islam --kelompok yang telah menguasai banyak wilayah di Suriah dan Irak.
Namun dalam pekan-pekan terakhir ini, pihak berwenang Turki tampak telah meningkatkan upaya untuk meyakinkan para pengkritik bahwa Turki melakukan apapun untuk memastikan keamanan perbatasan.
Giliran Ankara untuk mengatakan adalah tergantung negara-negara Uni Eropa untuk dari awal mencegah para militan berangkat ke Turki dan bahwa mereka sebaiknya berbagi informasi intelijen dengan Turki.
Militer mengatakan, Minggu, seseorang yang akan menjadi pejihad telah menyerahkan diri kepada militer Turki di perbatasan dengan Suriah, hanya beberapa hari setelah militer mengatakan bahwa pihaknya telah menahan empat orang yang diduga anggota IS di bagian tenggara negara itu.
Menurut para pejabat Turki, ada sekitar 3.000 orang yang memiliki hubungan dengan militan-militan IS di Turki. (Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar