Selasa, 10 Februari 2015

Setelah Edward Snowden, muncul Herve Falciani


Herve Falciani hanyalah orang yang pernah bekerja pada bagian IT di sebuah bank raksasa, namun sejak mencuri ratusan ribu dokumen membahayakan dari bank raksasa HSBC, dia pun diseru sebagai pahlawan sekaligus pencuri.

"Dia berani. Kami salut pada langkah Tuan Falciani, apa pun motivasinya. Dia melayani kepentingan umum," kata Eric Alt, wakil presiden kelompok anti penggelapan pajak Anticor yang berbasis di Prancis.


Setelah Edward Snowden, muncul Herve Falciani

Pihak berwenang Swiss menuduhnya sebagai pencuri data karena membawa dokumen-dokumen yang menjadi basis pengungkapan skandal pajak SwissLeaks akhir pekan ini.

Tumpukan dokumen rahasia telah memperlihatkan bahwa unit bank swasta Swiss milik HSBC telah membantu para nasabahnya di lebih dari 200 negara untuk menghindari pajak melalui berbagai rekening yang memuat total dana 119 miliar dolar AS.


Hidup tidaklah selalu rumit bagi pria Prancis-Italia berusia 43 tahun itu, namun kemudian mendadak kisah hidupnya menjadi seperti cerita novel spionase, kata wartawan Le Monde Gerard Davet.

Dia memulai karirnya di sebuah kasino di Monako pada 1990-an, sebelum menjadi staf IT di HSBC pada 2000. Ketika dia pindah ke kantor cabang bank itu di Jenewa, Swiss, pada 2006, kehidupannya mencapai pembalikkan besar.

Pria yang kemudian disebut "Snowden-nya kasus pajak" dan "orang yang membuat si kaya ketakutan" itu mengakses database masif mengenai informasi nasabah terenkripsi.

Pada 2007 Falciani membawa nama sekitar 120.000 nasabah dan pada 2008 dia pergi ke Lebanon dengan kekasihnya untuk menjual data tersebut.  Pihak berwenang Swiss menggambarkan tindakan itu sebagai jual dokumen.

Sayang, para bankir Lebanon tak berminat membeli daftar nasabah curiannya itu. Salah seorang bankir malah mengadukan prilaku Falciani ini kepada rekan bisnisnya di Swiss.

Setelah rencana menjual datanya berantakan, Falciani menjalin kontak dengan otoritas-otoritas pajak Eropa dan mulailah dia menyebarkan informasi itu ke mereka sehingga mendorong dilakukannya audit atas aksi pengelakkan pajak tersebut.

Kendati dia menjadi buron dengan tuduhan pencurian data, Prancis dan Spanyol telah menawari dia perlindungan dengan menolak mengekstradisi dia ke Swiss.

Dia menerima tawaran itu, setidaknya dalam beberapa bulan dia mendekam di sebuah penjara di Spanyol pada 2012 ketika Swiss meminta pengekstradisiannya, sebelum kemudian dibebaskan karena membantu Spanyol dalam memburu para penipu pajak.

Falciani bahkan sempat mencalonkan diri untuk menjadi anggota Parlemen Eropa dari partai protes Spanyol, Partido X, namun dia gagal dalam petualangan politiknya itu.

Belakangan Falciani mendapat bayaran 3.500 euro per bulan sebagai balasan atas kepakarannya untuk otoritas pajak Prancis. Dia mendapatkan gaji dari institut teknologi komputer nasional Prancis INRIA di mana dia menjadi peneliti dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam dengar pendapat dengan Senat Prancis pada Juli 2013 dia mengaku mewakili  "ancaman terhadap asset paling berharga bank swasta: yakni reputasi mereka."

Ketika diwawancarai stasiun televisi Swiss RTS, dia menginginkan perlindungan lebih bagi para whistleblower seperti dirinya, termasuk dukungan keuangan, demikian AFP. (ANtara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar