Meski tidak bergabung sejak awal, kapal USS Sampson 102 mampu unjuk gigi melebihi tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) dalam mencari jenazah pesawat AirAsia QZ8501.
Bahkan, dalam satu hari, mereka dapat langsung menyerahkan 12 jenazah penumpang pesawat tersebut ke posko utama pencarian pesawat AirAsia QZ8501 di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
USS Sampson 102 Evakuasi Airasia QZ8501 |
Direktur Operasional Basarnas SB Supriyadi mengakui bahwa teknologi yang dimiliki kapal perang milik Angkatan Laut Amerika Serikat itu lebih canggih daripada teknologi yang dimiliki tim gabungan saat ini sehingga mereka dapat memosisikan lebih tepat di mana jenazah itu berada.
"Karena, pada hakikatnya, Amerika pada posisi yang tepat. Teknologi mereka (miliki) untuk memosisikan kapalnya sehingga jenazah ditemukan USS Sampson," kata Supriyadi Lanud Iskandar, Sabtu (3/1/2015).
Meski begitu, Supriyadi mengatakan, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk membandingkan teknologi yang dimiliki.
Menurut dia, baik AS maupun Indonesia dan negara-negara lain yang turut membantu dalam operasi pencarian ini, menemukan jenazah semua penumpang pesawat itu secepatnya adalah hal terpenting. "Ini adalah salah satu kemajuan bagi kita semua, bukan hanya bagi Amerika," ujarnya.
Lebih jauh, berdasarkan informasi yang ia peroleh, saat ini USS Sampson tengah kekurangan sejumlah logistik, seperti kantong jenazah dan lemari es. Namun, kebutuhan logistik itu telah dipenuhi dengan adanya bantuan dari kapal Australia yang turut ikut andil dalam pencarian.
"Beberapa peralatan masih kurang, seperti kantong jenazah mereka sudah tidak memiliki. Kemudian, lemari es mereka siapkan di kapal seandainya mereka menemukan jenazah dan menyimpannya agar tidak membusuk," katanya. (Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar