Selasa, 23 Desember 2014

Tingkatkan Keamanan, Perancis Kerahkan 300 Tentara


Perdana Menteri Perancis Manuel Valls, Selasa (23/12/2014), memutuskan untuk mengerahkan sebanyak 300 orang personel militer ke seluruh penjuru negeri untuk mengurangi kekhawatiran warga terkait dua serangan di Dijon dan Nantes.

Tingkatkan Keamanan, Perancis Kerahkan 300 Tentara
Sebelas orang terluka di Dijon, Perancis, saat seorang pasien sakit jiwa menabrakan mobilnya ke kerumunan para pejalan kaki. Pria 40 tahun itu, yang diketahui polisi di daerah itu, ditangkap di tempat kejadian.

"Jumlah patroli keamanan akan ditingkatkan selama masa Natal. Sebanyak 200-300 orang prajurit akan dikerahkan dalam beberapa jam mendatang," kata Valls dalam pidatonya yang disiarkan langsung di televisi.

Di saat motif di balik insiden penikaman polisi dan dua insiden penabrakan pejalan kaki belum diketahui, insiden beruntun itu mencemaskan warga Perancis terkait kemungkinan serangan sejenis di masa depan.


Tiga insiden itu menjadi berita utama sejumlah media utama Perancis. Harian Le Parisien memilih judul "Ketakutan di Masa Natal" untuk menggambarkan ketiga insiden itu. Sementara harian Le Figaro dalam tajuk rencananya mengangkat judul "Musuh dalam Selimut".

Aksi kekerasan itu diawali pada Sabtu (20/12/2014) ketika seorang pria ditembak mati setelah mendatangi sebuah kantor polisi di kota kecil Joue-les-Tours dan menikam tiga orang polisi. Dua orang polisi di antaranya kini masih dalam kondisi kritis.

Lalu pada Minggu malam, seorang pria menabrakkan mobilnya di kota Dijon, wilayah timur Perancis melukai 13 orang. Serangan berikutnya terjadi pada Senin malam ketika seorang pria menabrakkan mobilnya di sebuah pasar di kota Nantes dan melukai 10 orang. Pelaku kemudian menikam dirinya sendiri sebelum ditahan polisi. (Kompas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar