Selasa, 23 Desember 2014

AS Minta Bantuan Tiongkok Atasi Peretasan Korut


Amerika Serikat dilaporkan meminta bantuan Tiongkok untuk meredam serangan siber yang dilakukan oleh Korea Utara, salah satunya peretasan terhadap jaringan Sony Pictures yang berujung pada dibatalkannya penayangan perdana film The Interview.

Tiongkok sebagai negara sekutu paling dekat Korut diminta membantu AS meredam peretasan dari negara pimpinan Kim Jong Un itu

"Kami telah mendiskusikan masalah ini dengan Tiongkok untuk berbagi informasi, menyampaikan keprihatinan kami terhadap serangan ini dan meminta kerja sama mereka," kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada AFP, Sabtu (20/12).

AS menuding Korut telah membobol jaringan dan mencuri data-data rumah produksi Sony Pictures, termasuk percakapan email, naskah, data-data artis, dan film yang belum dirilis.

Diduga tindakan ini dilakukan setelah Sony berencana menayangkan film berjudul The Interview yang mengisahkan soal dua agen CIA yang berencana membunuh Kim Jong Un. Film tersebut akhirnya batal ditayangkan perdana karena ancaman serangan dari pihak peretas.


Korut membantah tuduhan ini dan mengajak AS untuk melakukan penyelidikan gabungan. Tiongkok dianggap sebagai negara yang tepat untuk membantu AS karena kedekatannya dengan Korut.

"Dalam diskusi keamanan siber, baik Tiongkok dan AS telah menyampaikan pandangan bahwa melakukan serangan yang merusak di dunia siber telah berada di luar norma kepatutan perilaku siber," kata pejabat yang tidak ingin disebut namanya.

Tahun lalu AS dan Tiongkok membentuk panel khusus untuk membicarakan keamanan siber. Namun awal tahun ini, Washington mendakwa lima anggota unit militer Tiongkok atas tuduhan meretas perusahaan-perusahaan AS untuk mencuri rahasia dagang mereka, memicu ketegangan hubungan antara kedua negara.

Dalam dakwaan pertama negara melawan aktor spionase siber, juri di AS menjatuhkan gugatan terhadap lima warga Tiongkok atas peretasan untuk perusahaan negara Tiongkok, menyebabkan banyaknya warga AS yang kehilangan pekerjaan di industri besi, pembangkit listrik tenaga matahari dan sektor lainnya.

Lima orang itu hingga kini masih dalam diburu AS.

Belum diketahui bagaimana AS akan membalas serangan siber Korut. Obama dalam pernyataannya pada wartawan pekan lalu mengatakan bahwa Washington tidak akan pernah tunduk pada diktator.

"Kami bisa konfirmasi bahwa Korut bertanggung jawab atas serangan ini. Kami akan membalas dengan proporsional dan tepat waktu serta tempat dan caranya," tegas Obama. 



Sumber : CNN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar