Senin, 06 Oktober 2014

Lawan ISIS, Pasukan Wanita Kurdi Rela Lakukan Bom Bunuh Diri


Pasukan dari Unit Perlindungan Rakyat Kurdi di Suriah (YPG) menggunakan taktik yang biasanya digunakan oleh kelompok militan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) untuk melawan mereka. Mereka tidak segan jadi relawan bom bunuh diri agar bisa menghancurkan markas ISIS. 
Pejuang wanita Kurdi di kota Qamishli
Pejuang wanita Kurdi di kota Qamishli Foto : REUTERS/Massoud Mohammed
Dilansir dari laman Russia Today (RT), Senin 6 Oktober 2014 mengutip pernyataan kelompok Pemantau Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris. Organisasi itu menyebut seorang komandan perempuan YPG dilaporkan telah meledakkan diri sendiri.

Namun, kelompok itu tidak bisa memastikan berapa jumlah pejuang ISIS yang terbunuh dalam serangan tersebut. Dari laporan yang mereka terima, operasi tersebut berhasil menewaskan anggota kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu.

Aksi peledakan itu terjadi di bagian timur kota Kobani atau yang dikenal Ayn al-Arab. Kota tersebut kini tengah menjadi saksi mata pembantaian keji yang dilakukan ISIS. Sebelumnya, kelompok itu telah berjanji akan mulai menguasai kota tersebut pada awal perayaan Idul Adha.


Situasi di Kobani kian tegang. Peperangan itu telah menyebabkan sekitar 186 ribu pasukan Kurdi kabur ke area yang berseberangan dengan perbatasan di Turki. Sementara, kelompok sukarelawan Kurdi berharap bisa menyebrang ke Suriah untuk mempertahankan kota mereka dari ISIS. Akibatnya pada Sabtu kemarin, terjadi kekisruhan antara pasukan keamanan Turki dengan sukarelawan Kurdi. Untuk membubarkan aksi unjuk rasa yang terjadi sana, pasukan keamanan Turki sampai harus menembakkan gas air mata.

Sementara menurut laporan dari sumber kantor berita CNN, kelompok ISIS kini mulai mengambil alih area perbukitan yang dekat dengan Kobani dan mereka memasuki perbatasan di bagian barat daya pada Minggu malam.

Tembak Diri Sendiri

Contoh lain dari anggota pasukan perempuan Kurdi yang rela bunuh diri ketimbang ditangkap ISIS bernama Ceylan Ozlap. Wanita berusia 19 tahun itu dilaporkan dikepung oleh anggota ISIS ketika sedang berada di kota Kobani.

Setelah kehabisan amunisi, Ozlap lalu mengucapkan "selamat tinggal" melalui radio komunikasi dan menggunakan sisa peluru untuk menembak diri sendiri.

Ceylan Ozlap, diduga menembak diri sendiri agar tidak ditangkap pasukan ISIS

Laman Al Arabiya melansir informasi itu juga muncul di beberapa situs berita Turki, salah satunya Radikal. Namun, menurut laman International Business Times, laporan itu tidak benar.

Ozlap yang juga dikenal sebagai Diren, tidak pernah meninggalkan kota di bagian utara Suriah, Jezaa, yang kini masih dikuasai pasukan Kurdi.

Dalam wawancara dengan BBC, Ozlap menyebut pasukan wanita Kurdi tidak takut terhadap apa pun.

"Kami akan berperang hingga titik darah penghabisan. Kami lebih baik meledakkan diri sendiri ketimbang ditangkap ISIS," tegas dia. (VivaNews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar