Senin, 29 September 2014

Kebijakan Memusuhi AS Jadi Dalih Korea Utara Kembangkan Senjata Nuklir


Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Su mengecam Amerika Serikat yang menggelar latihan militer gabungan dengan Korea Selatan pada Agustus dan mengeluh soal dewan dengan 15 anggota (DK PBB) menolak untuk mempertimbangkan permintaan Pyongyang untuk menghentikan latihan perang.

Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Su berpidato di Majelis Umum PBB
Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Su berpidato di Majelis Umum PBB (AP/Frank Franklin)

Pada saat yang sama, Menlu Ri menegaskan bahwa "kebijakan bermusuhan" AS telah menyebabkan keputusan Pyongyang untuk mengembangkan senjata nuklir.

"Penangkal nuklir DPRK tidak dimaksudkan untuk mengancam atau menyerang orang lain," katanya. "Juga tidak untuk tawar-menawar supaya ditukar dengan sesuatu yang lain."


Sementara itu, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi sebelumnya menyerukan dimulainya kembali pembicaraan enam pihak tentang program nuklir Korea Utara dalam pidatonya kepada Majelis dengan 193 negara.

Sebuah laporan bulan ini oleh pengawas nuklir PBB mengangkat alarm atas Korea Utara dengan mengatakan reaktor di lokasi nuklir Yongbyon dapat beroperasi lagi.

Para ahli mengatakan reaktor ini mampu memberikan Korea Utara, yang telah melakukan tiga uji coba nuklir, enam kilo (13 pon) plutonium per tahun dan cukup untuk satu bom nuklir.

Sudah di bawah sanksi melumpuhkan sejak  2006, Pyongyang terkena tindakan hukuman segar oleh PBB pada Maret 2013 atas uji coba nuklirnya yang ketiga. (JN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar