Israel menumbuk Gaza pada Sabtu kemarin dengan serangan udara mematikan yang menewaskan 10 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak, serta meluluh-lantakkan sebuah gedung apartemen berlantai 12 di tengah seruan Mesir yang menginginkan pembicaraan gencatan senjata baru .
Sejak putaran diplomasi Mesir runtuh pada Selasa lalu dan menghancurkan sembilan hari tenang, 86 warga Palestina dan seorang anak Israel empat tahun tewas dalam kekerasan itu.
Israel pada Sabtu kemarin mengirim pesan teks, surat suara dan selebaran peringatan pada Palestina bahwa setiap rumah yang ada aktivitas militan akan ditargetkan" dan warga diminya menjauh dari para teroris.
Israel telah bersumpah ada jeda sampai dapat menjamin keamanan warga sipil, sementara Hamas menegaskan bahwa Israel harus mengakhiri blokade delapan tahunnya atas wilayah ini sebagai bagian dari gencatan senjata apapun.
Setidaknya 2.103 warga Palestina dan 68 orang di pihak Israel, semuanya warga sipil kecuali empat dari mereka prajurit, tewas sejak perang pecah 8 Juli lalu. PBB mengatakan 70 persen rakyat Palestina yang telah meninggal adalah warga sipil.
Israel mengatakan pihaknya telah melakukan 55 serangan udara di Gaza pada Sabtu kemarin dan sekitar 64 roket dan mortir dari Gaza menghantam Israel, sementara 14 lainnya bisa dicegat.
Serangan paling mematikan Sabtu kemarin yaitu keberhasilannya meratakan rumah di Al-Zawayda di Gaza Tengah, menewaskan sepasang suami-istri dan anak-anak mereka yang masih berusia tiga dan empat serta bibinya yang berusia 45 tahun.
Pelayat yang sedih berkumpul di kuburan, mencakar tanah kering dan menggunakan tangan kosong mereka untuk mengisi kuburan setelah meletakkan lempengan marmer di atas makam.
Tetangga korban mengatakan rumah keluarga iu telah sering dibom pada awal konflik dan ketika keluarga itu kembali dari pengungsian rumah itu disergap F16. (JN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar