Kamis, 19 Juni 2014

Irak Resmi Minta Bantuan AS Gempur Ekstremis Sunni


Baghdad telah menyerukan permintaan bantuan serangan udara terhadap gerilyawan yang menyerang kilang minyak utama Irak dan merebut lebih banyak wilayah di utara. Kenyataan ini menempatkan Presiden AS Barack Obama di bawah tekanan di tengah peringatan negara bakal terurai.

USS George HW Bush telah berada di Teluk

Gedung Putih mengatakan Obama tidak mengesampingkan serangan tersebut setelah delapan hari perjuangan ofensif oleh para pejuang Sunni yang dipimpin oleh Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) yang telah melihat mereka dengan cepat menguasai banyak kota.

Sementara pejabat Irak menyebut banyak kemajuan, militan justru telah merebut tiga desa di Irak utara dan India mengatakan 40 warga negaranya diculik di Mosul, kota yang dikuasai pekan lalu oleh pemberontak.


"Irak telah resmi meminta Washington untuk membantu dan untuk melakukan serangan udara terhadap kelompok teroris," kata Menteri Luar Negeri Hoshyar Zebari kepada wartawan di Arab Saudi.

Namun, Zebari mengatakan pendekatan militer tidak akan cukup. Irak mengakui kebutuhan untuk solusi politik yang solutif.

Amerika Serikat menghabiskan miliaran dolar selama beberapa tahun pelatihan dan mempersenjatai pasukan keamanan Irak setelah membubarkan tentara Sunni menyusul invasi 2003 yang menggulingkan diktator Saddam Hussein.

Washington telah menempatkan sebuah kapal induk ke Teluk dan mengirim personil militer untuk meningkatkan keamanan di Kedutaan AS di Baghdad. (JN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar