Pemerintah Irak kewalahan menghadapi pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang menguasai hampir 15 persen wilayah di negara itu. Irak dilaporkan telah meminta bantuan kepada Amerika Serikat untuk melakukan serangan udara ke beberapa kota yang dikuasai ISIS.
Diberitakan Reuters, Rabu 11 Juni 2014, Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki dilaporkan diam-diam telah meminta bantuan jet tempur dari pemerintah Barack Obama. Namun sejauh ini, permintaan tersebut belum ada tanggapan.
Seorang pejabat AS mengatakan, Washington memang tengah meninjau beberapa opsi dukungan bagi militer Irak, tapi bukan serangan udara. Tapi belum ada keputusan apapun dari pemerintah Obama.
Diduga, AS enggan turun tangan karena tidak ingin membuka bab baru peperangan di Irak. Obama telah menyatakan perang AS di Irak usai setelah pasukannya ditarik tahun 2011 lalu.
Setelah Mosul, kota kedua terbesar di Irak dikuasai, ISIS kini menduduki beberapa kota lainnya. Di antaranya adalah kota Tikrit dan Kirkuk serta beberapa kota kecil. Diduga, ISIS telah menguasai 10-15 persen wilayah Irak.
Ratusan ribu warga di Kota Mosul terpaksa mengungsi ke Kurdistan untuk menghindari peperangan. Termasuk yang kabur adalah polisi dan militer setempat yang kalah jumlah dan persenjataan dibanding ISIS.
Juru bicara ISIS Abu Mohammed al-Adnani mengatakan, tujuan mereka adalah menguasai Irak dengan terlebih dulu melumat Bagdad dan Karbala. Al-Adnani mengatakan, pertempuran saat ini belum ada apa-apanya dibanding yang akan mereka lakukan selanjutnya.
"Rapatkan barisan karena pertempuran sesungguhnya belum terjadi. Pertempuran akan terjadi di Bagdad dan Karbala. Jadi persiaplah," kata al-Adnani dalam sebuah rekaman audio. (VivaNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar