Setidaknya empat pengawal Presiden Yaman tewas dalam baku tembak dengan militan al-Qaeda, kemarin. Insiden itu terjadi, ketika para militan itu menyerbu istana presiden di Sanaa.
Para tentara Yaman berkumpul setelah terlibat baku tembak dengan militan al-Qaeda. Foto: Reuters. |
Rentetan tembakan terdengar di sekitar istana presiden. Selain itu, ledakan juga terdengar di dekat perumahan, di kompleks gedung pemerintah di Ibukota Sanaa. Seorang tentara Yaman dilaporkan tewas dalam baku tembak itu.
Serangan militan al-Qaeda terjadi beberapa jam, setelah pemerintah setempat mengumumkan, bahwa pasukan Yaman membunuh seorang militan asing dan menangkap dua militan lainnya di Provinsi Shabwa.
Militan yang tewas diketahui berasal dari Arab Saudi. Sedangkan dua militan lain yang ditangkap merupakan warga Perancis bernama Mourad Abdulla Abad dan Taha al- Issawi.
Mohsin Khadrouf, seorang ahli militer Yaman, mengatakan serangan terhadap istana presiden merupakan tanggapan terhadap kampanye militer pemerintah terhadap kelompok teroris di wilayah selatan negara itu.
“Militan al- Qaeda masih memiliki kemampuan untuk bergerak bebas di berbagai wilayah Yaman, termasuk di dalam ibukota Sanaa sekalipun,” tulis Reuters, Sabtu (10/5/2014) mengutip pernyataan Khadrouf.
Militan Al - Qaeda sebelumnya menyergap iring-iringan menteri pertahanan saat pulang dari kunjungan ke berbagai wilayah yang sebelumnya menjadi basis al-Qaeda namun telah direbut tentara Yaman.
Sebelum menyerang istana presiden, militan al-Qaeda terlibat bentrok sengit dengan tentara Yaman Jumat pagi kemarin di sebuah bukit di wilayah Mahfad selatan. Pejabat setempat mengatakan para penyerang melarikan diri, setelah tiga rekannya tewas ditembak. Sedangkan dua militan lain yang berusaha lari telah ditangkap. (Sindo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar