Minggu, 13 April 2014

Krisis Ukraina Timur Makin Memuncak, Amerika Marah Besar pada Rusia


Menteri Dalam Negeri Arsen Avakov menegaskan kerusuhan yang identik dengan langkah awal aneksasi di Slavyansk ini sebagai "agresi Rusia". Perebutan kantor polisi dan kantor keamanan ini pun mengundang reaksi Amerika.

Krisis Ukraina Timur Makin Memuncak, Amerika Marah Besar pada Rusia
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry

Dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyatakan keprihatinan yang kuat dan menegaskan bahwa serangan itu mirip dengan serangan sebelumnya di Ukraina timur dan Crimea.

"Kerry meyakini bahwa Rusia tidak mengambil langkah-langkah untuk menurunkan ketegangan di Ukraina timur dan enggan menarik pasukannya kembali dari perbatasan Ukraina," tegas Departemen Luar Negeri AS.


Kantor berita Rusia Itar-Tass yang mengutip Kementerian Luar Negeri Rusia melaporkan bahwa Kerry tidak bisa memberikan fakta-fakta konkret untuk mendukung tuduhannya.

Kantor berita itu menambahkan Lavrov telah mengatakan pada Kerry bahwa krisis di Ukraina adalah kegagalan pemerintah Ukraina untuk memperhitungkan kebutuhan dan kepentingan penduduk Rusia dan mereka yang berbahasa Rusia.

Kerusuhan di Donetsk dan kota Slovyansk, sekitar 90 kilometer di utara, menunjukkan sinyal terbaru kemarahan di bagian timur Ukraina yang memiliki populasi berbahasa Rusia yang besar dan juga dukungan besar untuk Viktor Yanukovych, presiden Ukraina yang digulingkan pada Februari lalu setelah berbulan-bulan protes di ibukota Kiev.

Rusia etnis di Ukraina Timur takut bahwa pemerintah yang mengambil alih setelah jatuhnya Yanukovych akan menekan mereka. (JN)

1 komentar:

  1. amerika takut berperang dengan rusia, kalo memang berani kenapa gak dilakukan invasi saja seperti ke irak

    BalasHapus