Pemerintah Korea Selatan, Senin (17/6/2014), mendesak agar Korea Utara menghentikan uji coba roket dan misil yang dinilai sebagai sebuah tindakan provokatif.
Seruan itu disampaikan Seoul sehari setelah Korea Utara melakukan uji coba dengan menembakkan 26 proyektil roket dan misil ke Laut Jepang.
"(Korea) Utara harus menghentikan aksi yang bisa menyebabkan ketegangan militer dan mengkhawatirkan tetangganya," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
"Aksi provokatif yang dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya itu bisa membahayakan kapal-kapal laut dan pesawat udara yang melintas di kawasan itu," tambah Kemenhan Korea Selatan.
Awal bulan ini, Beijing menyampaikan keprihatinannya setelah uji coba misil Korea Utara melewati jalur yang dilintasi pesawat penumpang China.
Kemenhan Korea Selatan menambahkan, negeri itu mengawasi dengan ketat pergerakan pasukan Korea Utara dan mengatakan terdapat kemungkinan negeri komunis itu akan meluncurkan lebih banyak roket.
Lebih jauh disampaikan dalam pergerakan pasukan Korea Utara itu terlihat sejumlah versi lama roket Frog buatan Rusia.
Penembakan puluhan roket itu diduga kuat terkait latihan militer tahunan yang digelar AS dan Korea Utara sejak akhir Februari lalu dan baru akan berakhir pada pertengahan April.
Korea Utara, seperti biasa, mengecam latihan militer gabungan itu dan menuding latihan itu sebagai persiapan invasi ke wilayah Utara. (Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar