Selasa, 21 Januari 2014

Teheran Setuju Batasi Aktivitas Nuklirnya


Sengketa program nuklir Iran terus menunjukkan kemajuan ke arah yang positif. Pada Senin (20/1), negara-negara yang tergabung dalam P5+1 dan Iran setuju untuk mulai menerapkan kerangka kesepakatan terkait pembatasan aktivitas program nuklir Iran.


Sebagai imbalannya, negara Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) berjanji akan mengendurkan sejumlah sanksi ekonomi yang selama ini dikenakan terhadap Teheran.

Kantor berita Fars mewartakan dengan terciptanya kata sepakat itu, International Atomic Energy Agency (IAEA) sangat berharap Iran bisa menunda aktivitas peningkatan pengayaan uraniumnya. Konsesi ini disepakati berjalan efektif selama enam bulan.


Dalam rentang waktu enam bulan itu pula, AS, Rusia, China, Jerman, Prancis, dan Inggris akan bernegosiasi kembali untuk menyelesaikan masalah ini dalam level akhir, termasuk menyederhanakan lingkup apa saja yang diperbolehkan dalam program nuklir Iran.

Program nuklir Iran sangat ditakuti negara-negara Barat. Sampai sekarang, mereka masih sangat yakin nuklir Iran ditujukan untuk membuat senjata nuklir. Namun, berkali-kali pula Teheran menegaskan nuklirnya ditujukan untuk perdamaian. Saat ini, mereka memilih untuk sedikit melunak karena embargo ekonomi yang dikenakan AS dan UE telah meremukkan sendi-sendi perekonomian negara itu.

"Ini adalah kesempatan yang sangat penting, dan saya berharap ini bisa memberikan kami kesempatan untuk melangkah maju dan membuat sebuah kesepakatan yang komprehensif dalam waktu singkat," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Catherine Ashton, Senin (20/1).

Di bawah kesepakatan dasar yang dibuat pada 24 November lalu, Iran diwajibkan menunda peningkatan pengayaan uraniumnya yang terkonsentrasi sekitar 20 persen. Pengayaan uranium adalah sebuah langkah teknis yang diperlukan dalam membuat senjata-senjata nuklir.

Bukan hanya itu, Iran juga dituntut untuk mengonversikan cadangan uranium yang sudah berkadar lebih dari 20 persen serta menghentikan aktivitas di pabrik arak yang memproduksi material air berat bagi pendingin reaktor nuklir.

Sebagai balasan atas penghentian dan pembatasan segala aktivitas tersebut, Iran boleh mengambil keuntungan dari hasil penjualan minyak mentahnya sebesar 4,2 miliar dollar AS, yang selama ini dibekukan di sejumlah rekening yang terdapat di luar negeri. Iran juga diperbolehkan melanjutkan aktivitas perdagangan di bidang petrokimia, emas, logam mulia, dan sejumlah aktivitas dagang lainnya.

Pemerintah AS memperkirakan total nilai embargo yang akan dilonggarkan sebesar 7 miliar dollar AS. Akan tetapi, sejumlah diplomat mengatakan nilai tersebut masih samar-samar sebab semua itu masih bergantung pada seberapa besar iktikad perusahaan-perusahaan asal negara-negara Barat untuk kembali masuk ke pasar Iran. (KJ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar