Perwakilan dari Israel, Yordania dan Palestina menandatangani kesepakatan bersejarah untuk menghubungkan Laut Merah dengan Laut Mati yang menyusut.
Menteri Energi dan Pembangunan Daerah Israel Silvan Shalom mengatakan kepada radio militer bahwa di bawah perjanjian yang ditandatangani di Bank Dunia di Washington, air akan diambil dari Teluk Aqaba di ujung utara dari Laut Merah.
Air-air ini akan didistribusikan ke Israel, Yordania dan Palestina, sementara sisanya akan ditransfer dalam empat pipa ke Laut Mati yang dinyatakan akan mengering pada 2050.
Shalom mencatat aspek ekonomi penyediaan air untuk negara-negara tetangga dan sudut lingkungan "penyelamatan Laut Mati" serta strategis diplomatik semacam ini sangat baik. Apalalagi diketahui, kesepakatan ini ditandatangani pada saat perundingan damai antara Israel dan Palestina menggelepar.
"Ini adalah terobosan setelah upaya bertahun-tahun upaya," tegasnya. "Ini sebuah langkah bersejarah."
Menteri Otoritas Palestina yang bertanggung jawab atas masalah air, Syaddad Attili dan Menteri Air Yordania, Nasser Hazem menandatangani perjanjian bersama Shalom.
Shalom mengatakan bahwa setelah penandatanganan tender internasional akan dikeluarkan untuk keseluruhan proyek. (JN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar