Kamis, 28 November 2013

Mendag Australia Dipaksa Tarik Pengakuannya Soal Penyadapan


Menteri Perdagangan Australia Andrew Robb menarik pernyataannya soal penyadapan yang dilakukan negaranya. Komentar Robb yang mengakui penyadapan Australia ini membuat masyarakat terkejut.

Mendag Australia Dipaksa Tarik Pengakuannya Soal Penyadapan

Sydney Morning Herald, Rabu 27 September 2013, menuliskan Robb dipaksa mengubah pernyataannya tersebut. Pasalnya, pemerintah Australia selama ini memegang teguh prinsip tidak akan mengomentasi masalah intelijen ke publik.

Sebelumnya Robb dalam sebuah wawancara televisi mengaku menyayangkan terbongkarnya penyadapan Australia. Di saksikan rakyat Australia, dia mengakui bahwa negaranya melakukan penyadapan tersebut.


"Sangat disayangkan penyadapan yang pernah terjadi beberapa tahun yang lalu dan bocor ke publik. Tetapi itu memang terjadi, hal tersebut fakta dan kami harus menghadapinya sekarang," ujar Robb dalam wawancara tersebut.

Namun tidak berapa lama usai wawancara tersebut, Robb mengeluarkan pernyataan. Dia mengatakan pernyataanya itu hanya merujuk pada informasi yang selama ini diberitakan secara luas di media massa.

"Saya tidak begitu mengetahui rincian dari masalah-masalah intelijen ini," kata Robb memberi klarifikasi.

Dia mengaku tidak bisa sembarangan memberikan komentar terkait aksi spionase. "Saya tidak akan mengomentari lebih jauh mengenai masalah intelijen. Lagipula sudah banyak kerugian yang disebabkan akibat adanya spekulasi dan pemberitaan mengenai hal itu," imbuh Robb.

Sejak awal skandal spionase itu terbongkar sepekan lalu, Abbott tidak pernah mengomentari soal aksi penyadapan yang dilakukan Badan Intelijen Australia (DSD) terhadap Presiden SBY.

Bahkan di hadapan Parlemen Australia, Pemimpin Partai Liberal itu tegas menolak untuk meminta maaf kepada Pemerintah Indonesia atas aksi spionase yang dilakukan DSD. Dia menyebut semua rezim Pemerintahan di negara lain pun turut melakukan pengumpulan informasi intelijen.  (VivaNews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar