Senin, 04 November 2013

Ekstremis bertopeng serbu tempat pemungutan suara Kosovo


Sekelompok ekstremis bertopeng menyerbu tempat pemungutan suara di gedung Sekolah Dasar Sveti Sava di Kosovska Mitrovica, menjelang pukul 17.00 waktu setempat (23.00 WIB) Minggu, kata Stasiun Televisi Nasional Serbia (RTS).

Ekstremis bertopeng serbu tempat pemungutan suara Kosovo

Lebih dari 10 penyerang merusak kotak suara dan menyerang staf pemungutan suara sebelum mereka dibubarkan oleh polisi yang menggunakan gas air mata, demikian laporan Xinhua.

RTS melaporkan para penyerang tersebut adalah anggota kelompok ekstrem sayap-kanan Serbia, yang menentang keputusan Pemerintah Serbia untuk meminta orang Serbia Kosovo ikut dalam pemilihan umum lokal di wilayah tersebut.


Pemerintah Serbia di Beograd telah meminta warga Serbia Kosovo untuk memberi suara guna mendukung berdirinya perhimpunan kota praja Serbia sehingga menambah kuat keberadaan Negara Serbia di wilayah sengketa itu.

Hari pemungutan suara di sebelah utara Kosovo berjalan dalam suasana sangat tegang, yang diciptakan oleh kelompok ekstrem yang berusaha mengintimidasi warga dengan segala cara, mulai dari penghinaan lisan, pemasangan spanduk yang menyerukan boikot, atau merekam mereka dengan kamera video saat mereka memasuki tempat pemungutan suara, kata RTS.

RTS juga melaporkan pemilihan umum lokal Kosovo, Minggu, untuk memilih kepala kota praja dan wakil majelis setempat telah diselimuti oleh penyimpangan besar.

Calon Wali Kota Kosovska Mitrovica Krstimir Pantic tak bisa memberi suara saat ia datang ke tempat pemungutan suara sebab tempat itu ditutup sekitar setengah jam setelah pemungutan suara dibuka secara resmi pada pukul 07.00 waktu setempat (13.00 WIB).

Pantic diserang pada Sabtu malam di luar rumahnya di Kosovska Mitrovica, sehingga ia menderita luka ringan, demikian laporan Xinhua. Ia mengatakan akibat aksi agresif kaum fanatik, banyak warga memutuskan untuk tinggal di rumah.

Kosovo secara sepihak memproklamasikan kemerdekaan dari Serbia pada 2008, tapi Beograd tidak mengakui pemisahan diri itu. (Antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar