Amerika Serikat dan Rusia Selasa gagal untuk menyepakati tanggal bagi penyelenggaraan konferensi perdamaian untuk mengakhiri konflik di Suriah.
Kedua negara itu juga belum sepakat mengenai peran yang mungkin Iran mainkan dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang saudara itu dan mengenai siapa yang akan mewakili oposisi Suriah, lapor Reuters.
Utusan Liga Arab-PBB Lakhdar Brahimi berhenti sejenak saat konferensi pers mengenai situasi di Suriah di markas besar PBB Eropa di Jenewa, Swiss, Rabu (28/8). (REUTERS/Denis Balibouse ) |
"Kami berharap bahwa kami dapat mengumumkan tanggal itu hari ini; tapi sayang kami belum dapat umumkan," kata utusan PBB-Liga Arab Lakhdar Brahimi, yang memimpin pertemuan di PBB Jenewa. "Tapi kami masih upayakan konferensi dapat diselenggarakan akhir tahun."
Brahimi berbicara dengan para pejabat senior AS dan Rusia sebelum memperluas pembicaraan yang mencakup para wakil dari Inggris, China dan Prancis dan juga Irak, Jordania, Lebanon dan Turki -- negara-negara tetangga Suriah -- serta Liga Arab.
Brahimi mengatakan dia akan mengajak para pejabat AS dan Rusia bertemu lagi pada 25 November dan mengharapkan para penentang Presiden Suriah Bashar al-Assad akan menyepakati para delegasi untuk mewakili mereka beberapa hari sebelum itu.
"Oposisi punya waktu yang sangat, sangat sulit," kata dia. "Mereka terpecah. Bukan rahasia lagi. Mereka punya berbagai masalah dan mereka tidak siap."
Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Gennady Gatilov, yang bertemu dengan Brahimi bersama dengan Deputi Menlu Rusia Mikhail Bogdanov, mengatakan AS, yang mendukung revolusi terhadap Bashar, tidak mampu mengumpulkan delegasi yang mewakili berbagai faksi.
"Ini bukan hanya keterwakilan oposisi yang dibutuhkan tetapi juga partisipasi dari satu delegasi oposisi yang berasal dari berbagai kubu. Dan inilah yang pihak Amerika gagal capai," kata dia seperti dilansir kantor berita RIA Novosti.
Washington diwakili pada pembicaraan dengan Brahimi oleh Wakil Menlu Wendy Sherman dan Robert Ford, duta besar AS untuk Suriah.
Seorang pejabat senior AS mengatakan pembicaraan berlangsung "sangat substantif dan membantu", dan menambahkan "Kami berharap konferensi ini akan berlangsung sebelum akhir tahun."
"Jikalau oposisi diberi waktu beberapa pekan lagi untuk menyiapkan diri, menjadi mitra penuh, delegasi penuh pada konferensi, kemudian kami akan mendukung mereka untuk melakukan hal itu," kata pejabat tersebut.
Konferensi perdamaian yang diusulkan itu dimaksdukan untuk membangun perjanjian Juni 2012 di antara para kekuatan dunia di Jenewa yang menyerukan pemerintahan transisi dengan kekuasaan eksekutif penuh, tetapi tidak secara eksplisit menyatakan Presiden Bashar hendaknya mundur. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar